Search

Pilkada Limapuluh Kota, Gerindra Apungkan 2 Nama Bakal Calon Bupati



Limapuluh Kota,-Pasca pemberlakuan PSBB dalam rangka penanganan wabah Covid-19 cerita tentang pilkada kembali menghangat ditengah masyarakat. Baik di media sosial maupun diwarung warung. Apalagi KPU sudah memulai kembali tahapan pilkada Serentak tahun 2020 ini.

Kabupaten Limapuluh Kota yang juga ikut ambil bagian dalam pemilihan Bupati periode 2020-2025 kembali menghangat suhu politiknya. Nama nama kandidat yang akan bertarung mulai kembali dibicarakan. Partai politik yang memiliki wakil di DPRD sebagai salah satu syarat bisa mengusungpun mulai apungkan nama nama kandidat yang bakal di usung nanti. Tentu untuk Limapuluh Kota tidak ada satupun partai yang bisa mengusung sendiri karena kuota perolehan kursi tidak ada yang mencukupi buat mengusung sendiri. Butuh Koalisi partai politik.

Menghadapi pilkada 9 desember 2020 nanti, Partai Gerindra sebagai pemenang pemilu kemaren akan mengusung Calon Bupati sesuai dengan perintah DPP bahwa bagi daerah pemenang pemilu harus mengusung calon bupati.

Nama calon bupati sudah mengerucut kepada 2 nama yaitu Muhammad Rahmad dan Yuni Hermon.

Partai Gerindra bertanggung jawab untuk menghadirkan pemimpin terbaik untuk lima puluh kota 5 tahun mendatang.

Kenapa nama M. Rahmad dan Yuni Hermon ???
Karena 2 orang ini memiliki kapabilitas dan kualitas sebagai pemimpin yang bisa membawa daerah lebih maju. Mereka berdua punya jaringan kuat di pusat, punya keberanian dan cerdas serta memiliki visi dan misi yang jelas.

Baca juga: Turnamen Gateball HUT Kodam I/BB Ke 70 Resmi Dibuka

Gerindra sangat yakin bahwa dibawah kepemimpinan M.Rahmad atau Yuni Hermon daerah kita bisa maju dan berkembang pesat dan mengedepankan kebijakan yang pro rakyat.

Kami akan segera menentukan arah koalisi secepatnya. Komunikasi lebih intens dengan Hanura, Nasdem, PKB, PAN dan PKS. Semoga bisa koalisi dengan salah satunya atau kalau memungkinkan semuanya dalam 1 koalisi.

Gerindra menawarkan 2 tokoh ini ke masyarakat Lima Puluh Kota. Masyarakat yang akan menentukan nasib daerah ini 5 tahun ke depan..Apakah akan terjebak ke dalam politik praktis atau akan mengedepankan kompetensi untuk membawa perubahan bagi daerah ini.

Baca Juga: Fraksi Amanat Kebangkitan Nasional : Pemko Belum Optimal Laksanakan Amanat Perpu dan Permendagri Tangani Covid-19

Keputusan kita serahkan kepada masyarakat untuk menentukan pilihan pada pilkada 9 desember 2020 nanti.(tim)