Search

Mengenal Bunga Bawang Merah


Siapa sih yang tidak kenal dengan bawang merah. Bumbu dapur yang satu ini selalu dan wajib ada disetiap masakan. Jika tidak ada bawang merah setiap masakan menjadi kurang sedap karena memang bawang merah menjadi salah satu komoditas produk hortikultura unggulan di Indonesia yang sering digunakan sebagai penyedap masakan. Di Indonesia, budidaya bawang merah berkembang dan diusahakan petani mulai di dataran rendah sampai dataran tinggi. Bawang merah memiliki nilai ekonomi tinggi namun harga selalu berfluktuatif. 

Disamping itu bawang merah mempunyai banyak khasiat sebagai obat tradisional. Nenek moyang terdahulu menggunakan umbi bawang merah sebagai obat nyeri perut karena masuk angin dan penyembuhan luka atau infeksi. Umbi bawang merah sebagai obat karena mempunyai efek antiseptik dari senyawa allin atau allisin. Senyawa allin ataupun allisin oleh enzim allisin liase diubah menjadi asam piruvat, ammonia dan allisin anti mikroba yang bersifat bakterisida. Bagian lain dari tanaman bawang merah seperti daun dan tangkai bunga bawang merah termasuk makanan yang lezat. Mengkonsumsi sayuran tersebut dapat membantu pencernaan, memperbanyak air ludah, menyembuhkan penyakit kuning, memperkuat hati dan membantu penyembuhan wasir.

Namun kita tidak membicarakan bawang merah secara umum. Ada bagian dari bawang merah yang ternyata juga dapat dimanfaatkan sebagai sayuran. Selama ini kita menyangka atau pernah meilihat di toko sayuran ada ikatan batang yang berwarna hijau diujungnya terdapat bulatan itu merupakan batang bawang daun. Memang secara sekilas hampir sama tetapi bukan. Itu lah yang dikenal dengan bunga bawang merah.

Bunga daun bawang ini memiliki rasa yang nikmat untuk dan disantap dan memiliki kandungan vitamin serta mineral yang serupa dengan keluarga bawang-bawangan lainnya. Bunga bawang sebenarnya adalah sayuran yang berupa bunga dan tangkai bawang merah. Memiliki batang yang tebal dan berongga serta bunganya berwarna putih. Aromanya persis seperti bawang merah atau kucai, lebih tajam daripada daun bawang dan bawang perai biasa. Batang bunga bawang memiliki tekstur renyah. Semakin mendekati pangkal, semakin berserat dan keras pula tangkainya. Sayuran ini bersifat musiman, sesuai dengan musim tanam dan panen bawang merah.

Secara sekilas bunga daun bawang memiliki rasa dan aroma yang mirip dengan daun kucai, hanya saja daun bawang memiliki tekstur yang lebih renyah. Memiliki tampilan yang indah, bunga bawang memiliki beberapa manfaat. Penelitian yang diterbitkan dalam Nutrition Journal mengungkapkan bahwa bunga daun bawang memiliki sifat anti-kanker dari lutein dan zeaxanthin yang dapat mencegah kanker paru-paru, kanker mulut, kanker perut, dan kanker usus.Tidak hanya itu, kandungan alium dari bunga daun bawang juga dapat mencegah kanker prostat. Para pria yang mengonsumsi alium dalam sayuran terbukti memiliki risiko lebih rendah untuk terkena kanker prostat.

Vitamin K di dalam bunga bawang bisa meningkatkan kekuatan, kesehatan, dan kepadatan tulang. Sayuran ini juga baik untuk penderita diabetes dan jantung. Kandungan antioksidan dalam bunga bawang membantu mencegah kerusakan DNA dan jaringan seluler. Vitamin C membantu menurunkan kolesterol tinggi dan tingkat tekanan darah dalam tubuh, yang menurunkan risiko penyakit jantung. Senyawa belerang yang ada dalam bawang ini juga membantu mengurangi risiko penyakit jantung koroner. Selain karotenoid seperti lutein dan zeaxanthin, bunha bawang juga mengandung vitamin A yang memainkan peran penting dalam menjaga penglihatan dan menjaga mata tetap sehat dan kuat. Bunga daun bawang juga dapat melawan degenerasi makula, kondisi yang mengakibatkan hilangnya penglihatan dan melindungi mata dari peradangan.

Mengonsumsi bunga daun bawang secara teratur untuk meningkatkan fungsi pencernaan. Terlebih lagi jika kita menderita masalah pencernaan seperti gastritis, asam lambung, dan sembelit. Hal ini karena bunga bawang mengandung serat, yang membantu pergerakan tinja, mengobati usus bengkak dan membuat sistem pencernaan menjadi aktif. Penderita gangguan pencernaan sebaiknya mengonsumsi 20-30 gram daun bawang dua kali sehari, yaitu pagi dan sore hari.

 Penulis: Obel SP.MP 
Dosen Prodi Agroteknologi Fak Pertanian Unand