13 Warga Payakumbuh Ditemukan Idap HIV Tahun 2025, Ada Dari Pekerja Sex
Payakumbuh --- Sepanjang Tahun 2025 ini, Pemerintah Kota Payakumbuh melalui dinas kesehatan menemukan kasus baru dengan adanya 13 orang yang mengidap HIV.
Temuan ini merupakan hasil dari skrining yang dilakukan terhadap 2842 orang dari Januari hingga Oktober 2025, kepada mereka dilakukan pengecekan apakah terjangkit Human Immunodeficiency Virus (HIV).
Untuk informasi, HIV adalah sebuah virus yang menyerang dan merusak sistem kekebalan tubuh, terutama sel darah putih (sel CD4) yang penting untuk melawan infeksi. Jika tidak diobati, HIV dapat berkembang menjadi AIDS (Acquired Immunodeficiency Syndrome), yaitu tahap lanjut di mana sistem kekebalan tubuh sudah sangat lemah sehingga rentan terhadap berbagai infeksi dan penyakit lain.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Payakumbuh Dr. Yanti kepada media, Selasa (2/12), mengatakan pengidap yang ditemukan berasal dari kelompok Pekerja Sex, lelaki suka lelaki atau homoseksual, Pasien TB, dan pasien infeksi menular seksual. Ketika ditanya jumlah persegmen, Dr. Yanti enggan menjawab dengan alasan merahasiakan identitas pasien.
"Kepada 13 orang yang positif ini, kami dari dinas melakukan pengobatan, ini kita dampingi terus," ujarnya.
Perlu untuk diketahui kalau HIV merupakan virus yang dapat menular melalui cairan tubuh seperti darah, cairan sperma, cairan vagina, dan air susu ibu. Penularan bisa terjadi melalui hubungan seksual (vaginal, anal, oral), penggunaan jarum suntik bersama, transfusi darah yang tidak steril, serta dari ibu ke anak selama kehamilan, persalinan, atau menyusui.
Dr. Yanti mengatakan kasus HIV ini seperti fenomena gunung es, merujuk pada jumlah kasus yang terdeteksi dan dilaporkan hanya sebagian kecil dari total kasus yang sebenarnya terjadi di masyarakat. Puncak gunung es adalah kasus yang terlihat, sementara bongkahan besar di bawah permukaan air adalah kasus yang tidak terdeteksi karena berbagai faktor seperti kurangnya kesadaran, stigma, dan ketakutan untuk tes. Ini menyebabkan jumlah kasus yang dilaporkan secara resmi tidak mencerminkan besarnya masalah yang sebenarnya.
"Kita bisa mengetahui seseorang mengidap HIV apabila dilakukan tes, makanya kami menghimbau kepada kelompok rentan untuk dengan kesadaran sendiri melakukan tes ke fasilitas kesehatan yang ada seperti puskesmas, ini penting karena bagi yang sudah positif HIV, jangan sampai menularkan kepada orang lain virus yang belum ada obatnya sampai kini," ungkapnya.
Dihubungi terpisah, Wakil Wali Kota Payakumbuh Elzadaswarman "Om Zet" mengatakan terjangkitnya seseorang dengan HIV disebabkan oleh prilaku, kalau ingin sehat maka harus berprilaku hidup bersih dan sehat.
"Menghindari kegiatan yang menimbulkan resiko dengan perubahan prilaku. Karena HIV sampai kini belum ada obatnya, maka perlu kesadaran kita bersama. Pemko Payakumbuh terus melakukan upaya preventif dengan melakukan penyuluhan, sosialisasi, dan pelaksanaan kegiatan teknis lainnya sehingga bisa menekan penambahan kasus. Dengan demikian kita berharap kasus yang ada bisa berkurang dan kedepan Payakumbuh lebih baik," pungkas Om Zet yang merupakan mantan kepala dinas kesehatan itu. (FS)
