HEADLINE
Mode Gelap
Artikel teks besar

Setiap Langkah Adalah Penyesalan

 


Oleh : BIMA IBNU FALAHK

Berawal dari kata sorry berakhir dengan sebuah story, dimulai dari kesalahan diakhiri dengan penyesalan. Mereka tertawa melihat kita berbeda dan kita tertawa melihat mereka sama. Nyanyian ini sangat menyakitkan di setiap perjalanan yang berjuang untuk kebenaran. Lebih baik maju atau tidak sama sekali, semangat ketuhanan yang disuarakan dan teriakan hinaan yang selalu dirasakan adalah bentuk dari kenikmatan.

Setiap manusia harus berjuang untuk memperoleh kenikmatan dari bisikan setan yang mengerikan, namun mereka lupa kebebasan tertinggi yang dimiliki oleh manusia adalah ketenangan. Namun entah dimana ketenangan itu berada di setiap manusia yang ingin merasakannya. 

Aktualisasi diri yang terlalu berlebihan akan terlihat konyol ketika seseorang bangga akan keindahan dari gaya dirinya, di setiap malam manusia akan bertarung dengan pemikirannya sendiri dan berasumsi bahwa dunia hari ini harus ditaklukkan dengan hayalan tingkat tinggi. Timbul halusinasi didalam diri bahwa semua akan selesai dengan sendirinya.

Ketika manusia mengatakan mereka sudah mewakafkan diri untuk sesuatu mereka akan dapat sesuatu dari hal apa yang telah mereka lakukan. Namun tidak semudah itu, dunia penuh dengan cerita, ada kala seseorang akan terlahir sebagai pecundang dan ada kala seseorang terlahir sebagai pemenang. 

Rekayasa sederhana yang dimainkan dengan kemelut kata yang membisikkan bahwa kita adalah penguasa. Setiap pahlawan terlahir dari banyak badai yang menentang kehadirannya, karena riuhnya seorang pahlawan akan menjadi perbincangan bagi penikmat kesenangan. 

Pahlawan merasa dirinya sudah berbuat untuk suatu golongan, menciptakan sebuah nilai kebersamaan didalam sebuah lingkungan lalu meninggal sebuah kenangan manis yang harus mereka rasakan. Namun semua itu harus berakhir tragis dengan munculnya pahlawan baru yang menyuarakan bahwa saya adalah orang paling berjasa di tengah kerumunan yang sibuk menikmati kemewahan.

Siklus yang selalu berputar dan tertukar, disetiap kata adalah doa yang harus kita panjatkan untuk memperoleh kebahagiaan. Setiap manusia butuh reputasi dan validasi, namun mereka seakan angkuh dengan eksistensi.

Tuhan menciptakan sesuatu dengan cara melempar dadu bukan dengan bermain dadu. Seseorang yang meninggalkan sesuatu yang bernilai di tengah kerumunan akan diartikan sebagai raja tanpa mahkota, lalu akan ada seorang budak yang ingin tampil sebagai dewa atas prestasinya, semua akan kembali berakhir sama di mata penonton yang menyaksikannya.

Seorang pembeda akan pergi lalu menyesali dengan semua yang telah terjadi, tapi akan merasa sepi bagi penikmat sebuah diari. Ketika dia akan kembali pasti akan ada lantunan angin berisik menari-nari lalu menyelimuti. Lalu pilihannya adalah terbang atau tumbang.

Hadirnya sosok badut yang sangat ditunggu kedatangannya namun tidak akan berkontribusi didalam setiap gerakannya. Dia hanya sebagai pembeda agar bisa memberikan sedikit canda tawa. Benar seorang badut hanya berguna untuk penghibur saja bukan sebagai solusi untuk tujuan selanjutnya.

Apa yang sudah dimulai jangan pernah ditinggalkan meskipun sudah dihantam badai kehancuran. Jika sebuah perjuangan akan berakhir dengan penyesalan lantas kenapa semua dimulai dengan keinginan.

Jangan pernah beranggapan bahwa kamu adalah orang yang bisa menyelesaikan masalah semuanya, ingatkan banyak orang yang datang saat kamu dibutuhkan. Setelah semuanya selesai maka permainan juga telah usai. 

Ketika semua yang dimulai adalah penyesalan dan diakhiri dengan kehilangan maka semua hanyalah penghianatan. Ingat apa yang diawali dengan keindahan akan berakhir dengan kekecewaan, terlalu naif berbicara keikhlasan, semua manusia pasti mengharapkan imbalan. 

Lihatlah dunia penuh dengan kemunafikan lantas kita akan selalu berada dijalan yang teramat suram? Ingat dunia hany penuh dengan romansa bisikan setan yang teramat sulit untuk diartikan.

Jangan pernah menilai dalamnya lautan ketika kita masih melihatnya dari permukaan. Serigala berbulu domba hanya untuk kaum lemah, jadi tetaplah berjuang meskipun harus ditenggelamkan di tengah samudera yang sangat berbahaya.