Wahyudi Thamrin

Tingkatkan Kualitas Hidup Pasien PJK Dengan Diet Sehat



Oleh: Ns.Mulyanti Roberto Muliantino, M.Kep
Fakultas Keperawatan Universitas Andalas

Penyakit jantung koroner (PJK) memiliki dampak buruk pada kualitas hidup pasien. Hal ini dapat terjadi akibat nyeri dada, sesak napas, ketidakmampuan bergerak, kekambuhan penyakit, dan serangan ulang. Berbagai studi mengemukakan bahwa pasien PJK memiliki kualitas hidup yang lebih rendah dibandingkan individu sehat, termasuk untuk dimensi fisik mau pun dimensi mental. Kualitas hidup yang rendah berdampak pada peningkatan kekambuhan penyakit, readmisi, stres psikologis, keputusasaan, dan hilangnya motivasi pasien dalam menjalani program pengobatan. Kualitas hidup mencakup kesejahteraan fisik, mental, dan sosial pasien. Ini berarti pasien mampu menjalani aktivitas sehari-hari tanpa hambatan yang signifikan dari gejala penyakit. Dengan kualitas hidup yang baik, pasien dapat mempertahankan fungsi tubuh dan pikiran yang optimal, yang berkontribusi pada kemampuan mereka untuk menjalani kehidupan yang produktif dan memuaskan.

Hasil riset yang dilakukan tim peneliti Fakultas Keperawatan Universitas Andalas, mengidentifikasi faktor yang paling berpengaruh terhadap kualitas hidup pasien PJK adalah diet atau pola makan. Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa setiap peningkatan satu unit dalam regulasi diet akan meningkatkan kualitas hidup pasien PJK sebesar 1.670 unit, dengan asumsi variabel lain tetap konstan. Ini menunjukkan bahwa regulasi diet memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap kualitas hidup pasien. Artinya semakin baik pengelolaan diet pasien, semakin baik pula kualitas hidup yang mereka rasakan. Dalam riset ini ditemukan standar error (SE) sebesar 0.341 dimana menunjukkan bahwa estimasi koefisien regresi cukup akurat. Hal ini memperkuat kesimpulan bahwa regulasi diet memang memiliki pengaruh yang kuat terhadap kualitas hidup pasien PJK. Hasil ini juga didukung oleh studi yang dilakukan oleh Hwalla dan Jaafar yang menemukan bahwa pasien PJK yang mengelola dan menjaga kualitas diet dengan baik memiliki kontrol berat badan dan indeks massa tubuh (BMI) yang ideal.

Studi lain juga mengemukakan bahwa diet yang tepat tidak hanya dapat menurunkan risiko kematian pada pasien PJK, tetapi juga dapat mengurangi risiko terjadinya kembali penyakit kardiovaskular. Dengan pengaturan diet yang tepat, pasien tidak hanya dapat mencapai kontrol berat badan dan BMI yang ideal, tetapi juga dapat mengurangi risiko komplikasi dan meningkatkan kualitas hidup secara signifikan. Oleh karena itu, penting bagi setiap pasien PJK untuk memahami dan menerapkan prinsip-prinsip diet yang sehat dalam kehidupan sehari-hari mereka.

Pengaturan diet yang baik bagi pasien PJK melibatkan beberapa komponen penting. Pertama, pengurangan konsumsi lemak dan kolesterol. Kedua, peningkatan asupan serat yang dapat diperoleh dari buah-buahan, sayuran, dan biji-bijian. Ketiga, pemilihan sumber protein nabati seperti kacang-kacangan dan produk olahan kedelai sebagai pengganti protein hewani yang tinggi lemak jenuh. Keempat, pengurangan konsumsi natrium atau garam yang dapat membantu mengendalikan tekanan darah.

Pengelolaan diet sebagai intervensi kunci dab fokus utama dalam perawatan pasien PJK dikarenakan regulasi diet memiliki pengaruh yang sangat signifikan terhadap kualitas hidup pasien. Edukasi pasien mengenai pentingnya pengelolaan diet menjadi upaya utama dalam meningkatkan penerapan diet sehat. Pasien perlu diberi pengetahuan yang cukup agar mereka dapat membuat pilihan makanan yang sehat dan mengelola diet mereka dengan baik. Selain edukasi, dukungan berkelanjutan dari tenaga kesehatan, keluarga, dan komunitas juga sangat penting untuk memastikan pasien dapat menjalankan pola makan yang sehat secara konsisten.

 

Artikel selengkapnya dapat diakses pada DOI: 10.11591/ijphs.v13i3.24277