Search

Kabut Asap dan Solusinya

Padang,- Kota Padang beberapa minggu terakhir sampai saat ini masih diselimuti oleh kabut asap. Hal ini menyebabkan jarak pandang yang sedikit menjadi berkurang dan kondisi yang kurang nyaman. Jika kita pantau pada pagi sampai sore hari, keadaan cuaca sedikit mendung padahal matahari bersinar terik. Keindahan kota Padang tidak dapat dinikmati lagi dari beberapa spot ketinggian seperti dari Universitas Andalas. Kondisi tersebut juga masih terpantau pada malam hari, kerlap kerlip lampu kota tidak nampak lagi dan tidak bisa dinikmati, semua sama berwarna abu-abu seolah-olah ada pembatas dengan dunia lain.

Kabut asap yang terjadi dikota Padang diduga berasal  dari pembakaran hutan atau karhutla yang terjadi dibeberapa Provinsi dan Kabupaten tetangga. Polusi yang disebabkan oleh kabut asap menjadi factor pembatas untuk lansia, anak-anak, ibu hamil maupun kelompok yang rentan dalam melakukan berbagai aktivitas di luar rumah. Seperti yang kita ketahui bahwa polusi yang disebabkan oleh kabut asap mengandung partikel kecil yang dapat membuat mata menjadi iritasi, hidung dan tenggorokan. Partikel ini akan masuk ke saluran nafas yang dapat memicu berbagai penyakit seperti ashma, alergi,  maupun ISPA (Infeksi Saluran Pernafasan Akut).

Kabut asap sebenarnya merupakan hilir dari sebuah aktivitas yang kurang bertanggung jawab. Jika lihat pada hulunya, kesadaran dari setiap elemen masyarakat yang perlu ditingkatkan. Adanya kondisi ini, tentunya kita harus menjaga kondisi dan melakukan berbagai upaya sebagai langkah preventif. Ada beberapa hal yang dapat dilakukan guna mengurangi besarnya ancaman dampak negatif kabut asap terhadap kesehatan, diantaranya:

·         Upayakan untuk tetap berada di dalam rumah

Bila perlu, usahakan untuk membatasi aktivitas di luar ruangan, terutama untuk yang memiliki masalah pada pernapasan. Meskipun sudah memakai masker, terkadang kabut asap bisa menjadi terlalu pekat sehingga kurang efektif jika hanya ditangkal dengan masker.

·         Menggunakan masker bila harus ke luar rumah

Apabila memang diharuskan untuk melakukan aktivitas diluar ruangan, disarakan untuk memakain masker. Masker berfungsi sebagai filtrasi atau penyaring polutan agar tidak terlalu banyak yang terhirup ke dalam paru-paru. Memakai masker menjadi pelindung awal daripada tidak memakai sama sekali.

·         Minum air putih yang banyak dan makanan antioksidan

Kabut asap membawa banyak kotoran dan zat berbahaya. Untuk itu, perbanyak minum air putih untuk membantu mekanisme pembuangan kotoran dan zat berbahaya yang masuk ke dalam tubuh. Selain itu, disarankan untuk memakan makanan yang bersifat antioksidan tinggi seperti sayuran dan buah berwarna oranye, makan buah jeruk, wortel yang banyak antioksidannya

·         Hindari aktifitas fisik yang terlalu berat

Kondisi tubuh yang lelah akan dapat menyebabkan semakin mudah terserang oleh beberapa gangguan penyakit lain. Baiknya banyak melakukan aktivitas yang meningkatkan ketahanan tubuh.

Tetap jaga diri dengan menerapkan perilaku hidup sehat bersih dengan konsumsi makan makanan bergizi dan istirahat cukup. Keduanya akan membantu meningkatkan sistem imun sehingga badan tidak mudah tumbang karena asap. Selain itu disarankan untuk mengurangi kebiasaan buruk seperti merokok

·         Segera ke Fasilitas pelayanan kesehatan bila ada keluhan sakit.

Sebagai informasi bahwa Indeks Standar Pencemar Udara (ISPU) yang merupakan  angka yang menggambarkan kondisi kualitas udara ambien di lokasi dan waktu tertentu. Apabila angka ISPU antara 101-199 dikategorikan tidak sehat, karena dapat menimbulkan gejala iritasi pada saluan pernafasan. ISPU antara 200-299 dikategorikan sangat tidak sehat, karena pada penderita gangguan pernafasan, pneumonia dan jantung maka gejalanya akan meningkat. Angka ISPU antara 300-399 termasuk kategori berbahaya. Biasanya orang yang sehat akan merasa mudah lelah dan bagi penderita suatu penyakit, gejalanya bisa menjadi lebih serius. Sedangkan angka ISPU > 400 dikategorikan sangat berbahaya bagi semua orang yang ada di wilayah tersebut.

Penulis: Obel SP.MP