HEADLINE
Mode Gelap
Artikel teks besar

Dramatis, SSB Mandala Payakumbuh U9 Raih Juara 2 Pada Festival Sekolah Sepak Bola Di Provinsi Riau

Payakumbuh --- Sekolah Sepak Bola (SSB) Mandala Kelompok Umur 9 dari Kota Payakumbuh berhasil keluar sebagai juara 2 dalam Festival Antar SSB Riau-Sumbar yang digelar di stadion Anggun, Muara Uwai, Bangkinang, Provinsi Riau, 11 dan 12 Oktober 2025.

Ajang bergengsi itu diikuti oleh SSB dari Sumatera Barat dan Riau dalam rangka Anniversary SSB MU Jr ke 7. Anak-anak SSB bermain 8 vs 8 pemain dengan total 24 klub untuk masing-masing kelompok umur.

Pada awal pertandingan, Mandala berhasil menundukkan Radial BKT dengan skor tipis 1-0, kemudian menyapu bersih MU Jr dengan skor 2-0. Mandala juga menang melawan Bina Muda Rokan Hulu dengan skor 3-0.

Di babak 8 besar, Mandala menundukkan Putra Muda dengan skor 3-0. Memasuki semi final, mandala membabat Palugeni dengan kemenangan 2-0.

Namun, pada pertandingan final melawan Kampar Jr, Mandala harus bermain dengan 7 pemain karena ada 1 bek Mandala yang diberi kartu merah oleh wasit karena menghadang bola di belakang kiper dengan tangan saat tembakan pertama dari pemain Kampar Jr yang melesat ke gawang pada detik-detik awal babak pertama. 

Bahkan, Coach Mandala ikut mendapat kartu kuning dari wasit karena melakukan protes di babak kedua pertandingan tersebut. Mandala akhirnya harus mengakui kekalahan 4-0 melawan Kampar Jr dalam pertandingan final yang penuh drama tersebut.

Menurut keterangan Irma Surya Wahyuni selaku orang tua pemain gelandang serang Mandala, Akhsyal Duenino Irawan a.k.a Duen mengatakan dukungan orang tua kepada anak mereka yang hobi sepak bola sangat tinggi, selain menyerahkan anak untuk dibina melalui SSB, orang tua juga penting untuk mendampingi anak dalam bertanding di pertandingan melihat sejauh mana perkembangan diri anak.

"Kami jadi supporter bagi anak saat bermain, tentu memberikan penambah semangat juang anak dalam berkompetisi, pertandingannya seru. Orang tua mana yang nggak bangga anaknya bisa juara, meski juara 2 tapi ini di tingkat Sumbar-Riau lho," ujarnya kepada media.

Sementara itu, Revo Ramadhan selaku Head Coach SSB Mandala Payakumbuh mengatakan untuk di turnamen tersebut, Mandala hanya ikut di KU 9 saja. Dia sedikit menyayangkan salah satu anak mendapat kartu merah pada pertandingan final yang akhirnya membuat pertandingan kurang seimbang dengan 8 vs 7 pemain. 

"Kalau kita bicara pembinaan, U9 merupakan fun phase, dimana-mana anak harus bermain dengan happy. Jadi cukup disayangkan kalau di usia ini wasit mengeluarkan kartu merah kepada pemain. Mungkin saran kedepan kalau pemain melakukan pelanggaran cukup diberikan peringatan, dan kartu kuning untuk pelanggaran keras," katanya.

Karena, kata Revo, bukan hanya tugas pelatih, wasit pun harus memberikan edukasi kepada anak-anak ketika bermain mana yang boleh mana yang tidak boleh dilakukan ketika bertanding.

"Kami punya harapan kedepan, mudah-mudahan anak-anak semakin berkembang dan bisa menampilkan penampilan terbaik dsetiap pertandingan. Karena yang terpenting adalah bagaimana anak-anak bisa berprogress dari pertandingan ke pertandingan dengan mengaplikasikan apa yang sudah dilatih. Karena bagi kami Juara adalah bonus dari latihan. Alhamdulillah SSB Mandala banyak mendapat hasil yang baik. Terkhusus U9 sudah banyak mendapatkan medali dan piala di beberapa turnamen dan festival," ungkapnya.

Senada, Ketua Askot PSSI Kota Payakumbuh Diki Engla menyampaikan selamat dan rasa bangga atas prestasi yang diraih oleh SSB Mandala ini. Dia menyebut PSSI akan terus konsisten dengan program pembinaan setiap tahun.

"Dalam usia pembinaan, diperlukan banyak kompetisi, wadah untuk mengembangkan potensi bibit-bibit pemain, pelatih, dan wasit," katanya.

Diki mengatakan saat ini Askot PSSI tengah melaksanakan Liga Payakumbuh usia 8, 10, 12, 14, 16, dan 20. Seluruhnya full kompetisi, bukan kompetisi 2 atau 3 hari selesai. Setiap minggu bergulir, ada saja SSB dan klub yang bertanding di Kota Payakumbuh.

"Liga Askot PSSI akan memperebutkan Piala Wali Kota Payakumbuh. Ini adalah kolaborasi PSSI dan Pemda dalam mengembangkan potensi sepak bola di Kota Payakumbuh. Untuk pengembangan pelatih di SSB, mereka didorong untuk memiliki lisensi, PSSI mengadakan diklat khusus license C.

"Jangan berpatokan ke prestasi, tapi berpatokanlah pada pengembangan diri baik pemain, pelatih, dan juga wasit sehingga bisa bersaing di kancah yang lebih besar," ungkapnya.

Sementara itu, Kadisparpora Yunira Fatwa didampingi Kabid Pemuda dan Olah Raga Afrizon Nasri menyampaikan mencetak atlet sepak bola melalui SSB merupakan wadah untuk pengembangan sumber daya manusia di bidang olah raga. Pemerintah selalu memberikan support salam bentuk anggaran melalui kegiatan di KONI bersama Askot PSSI, dan SSB.

"Selamat atas prestasi yang diraih anak-anak kami di SSB, kami juga dengar SSB Victory mendapatkan juara 1 dalam pertandingan U-11. Dukungan orang tua sebagai sponsor terbesar anak-anak di SSB juga sangat besar, kami sampaikan terima kasih atas dukungannya untuk anak-anak kita," katanya. (FS)