Terlibat Judol, Puluhan Peserta PKH Di Kota Payakumbuh Dicabut
Kepala Dinas Sosial Kota Payakumbuh Yon Refli kepada media, Selasa (7/10), menyebut dengan telah dikeluarkannya aturan Peraturan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Nomor 7 Tahun 2025 tentang Pedoman Berbagi Pakai Data Tunggal Sosial dan Ekonomi Nasional (DTSEN), pemerintah memperkuat tata kelola data nasional melalui integrasi data sosial ekonomi, memastikan penggunaan data yang tepat sasaran, dan mendukung digitalisasi perlindungan sosial.
"Data NIK terintegrasi dengan semua hal terkait data warga mulai dari NPWP, Nomor Rekening, Nomor HP, dan sebagainya," katanya.
Mirisnya, kata Yon Refli, pada bulan September, ada peserta Program Keluarga Harapan (PKH) yang telah dicabut kepesertaannya sebanyak 64 orang, lebih dari setengahnya akibat terlibat judi online.
"Itu baru di bulan September, di bulan sebelumnya tentu juga sudah ada yang dicabut PKHnya, jumlah seluruhnya seratusan sudah, nanti bisa kami informasikan setelah dihimpun lagi," terangnya.
Kadis Yon Refli menyebut masyarakat yang menerima bantuan dari pemerintah dan terindikasi nomor rekening bank atau nomor HPnya digunakan untuk bertransaksi judi online, berpotensi dicabut dari kepesertaan penerima bantuan sosial seperti PKH atau BPJS yang ditanggung pemerintah. Dia mengingatkan agar penerima PKH memahami dan memanfaatkan bantuan dengan tepat.
"Bantuan yang disalurkan pemerintah melalui Program Keluarga Harapan ini bertujuan meringankan beban masyarakat, mengurangi pengeluaran, membantu biaya pendidikan anak dan kesehatan, bukan untuk bermain judi, sehingga harus dimanfaatkan sesuai dengan peruntukannya," katanya.
"Kalau yang terlibat judi online ini kebijakan langsung dari Kemensos-RI berdasarkan data dari Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK), jadi kami hanya menerima data yang telah dieksekusi oleh pusat," katanya.
Di sisi lain, di 25 September kemarin sudah ada sebanyak 670 orang warga Kota Payakumbuh dinonaktifkan dari kepesertaan PBI JK, di antaranya karena meninggal 13 orang, ada yang terlibat judol, naik desil, dan sisanya ada yang pindah segmen. (FS)