Jalankan Instruksi Presiden, SMAN 4 Payakumbuh Menuju Sekolah Digital
Payakumbuh --- SMAN 4 Payakumbuh menjawab tantangan Presiden RI Prabowo Subianto yang telah mengeluarkan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 7 Tahun 2025 tentang Revitalisasi Satuan Pendidikan, SMA Unggul Garuda, dan Digitalisasi Pembelajaran.
Sekolah yang berada di Koto Nan Ampek Kota Payakumbuh itu berkomitmen untuk melaksanakan instruksi tersebut dengan sebaik-baiknya. Program ini dirancang untuk mendorong pemerataan kualitas pendidikan berbasis teknologi, sekaligus memperkuat ekosistem pembelajaran berbasis digital yang menyeluruh dan inklusif.
Roby Setia Pramana, selaku yang ditunjuk sebagai Duta Teknologi Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah sekaligus guru fisika di SMAN 4 Payakumbuh mengatakan pihak sekolah sedang menyiapkan kelas digital untuk mewujudkan sekolah digital.
Kepada media, Jumat (29/8), Roby mengatakan dalam kelas digital ini, anak-anak belajar menggunakan perangkat laptop, dengan memanfaatkan aplikasi Google Classroom, akun belajar.id, serta tools lainnya, tetapi tetap tidak meninggalkan metode-metode konvensional model papan tulis biasa.
"Alhamdulillah, dalam mewujudkan terlaksananya kelas digital ini, kita dapat dukungan positif dari orang tua. Mereka diminta kesediaan agar anaknya bergabung ke kelas digital, lalu anak bergabung dengan menyediakan perangkat laptop, guru sekali dua minggu dilatih menggunakan perangkat IT. Dengan anak-anak cakap digital, pembelajaran lebih bermakna," terangnya.
Dia menambahkan, keuntungan kelas digital meliputi fleksibilitas dan aksesibilitas belajar yang lebih besar, pengalaman belajar yang lebih interaktif dan menarik, pengembangan keterampilan digital dan teknologi siswa, serta efisiensi baik bagi siswa maupun guru.
"Siswa dapat belajar sesuai ritme mereka, mengakses materi kapan saja, dan berinteraksi dengan materi dan teman secara digital, sementara guru dapat menyampaikan pelajaran dengan lebih efektif dan memberikan umpan balik lebih cepat. Anak dibimbing langsung wali kelas dan guru TIK. Pengawasan yang kita lakukan tetap seperti pengunaan smarphone, anak hanya diizinkan makai laptop di jam belajar saja," tukuknya.
Sementara itu, Kepala SMAN 4 Payakumbuh Jon Wilson melalui Wakakur Fita Fatimah R mengatakan dengan adanya transformasi pendidikan menuju pendidikan berbasis digital ini, bentuk dukungan untuk mewujudkan kelas digital adalah dalam bentuk dukungan program dan sarana prasarana.
"Kami mendukung penuh program kelas digital ini dengan memasukkan program kelas digital di dalam program sekolah dan secara anggaran memberikan dukungan untuk melengkapi sarana prasarana yang dibutuhkan dalam menjalankan program kelas digital ini," ujarnya
Ditambahkan Fita, dengan kondisi pembelajaran kekinian dan dipengaruhi faktor Gen Z yang hari ini lebih dekat dengan digital, maka pembelajaran digital akan lebih cepat diadaptasi oleh siswa. Karena pembelajaran digital akan lebih meningkatkan motivasi siswa dalam proses pembelajaran.
"Untuk menilai indikator pencapaian hasil belajar lebih terukur dan terekam lebih baik lagi karena semua hasil kerja siswa terekap by sistem melalui digitalisasi pembelajaran. Saat ini sekolah sudah mengusulkan kepada pemerintah untuk fasilitas penunjang kelas digital," ungkapnya.
Salah satu wali murid, menyebut tidak semua anak berasal dari keluarga yang berada atau mampu, dia berharap dari pemerintah nanti ada penyediaan peralatan untuk mendukung kelas digital ini.
"Kami sangat setuju dengan adanya kemajuan dalam proses belajar mengajar bagi anak. Tapi bagi anak yang dari keluarga tak mampu tentu perlu juga diperhatikan agar mereka mendapat hak yang sama dalam kelas digital ini," pungkasnya. (FS)