HEADLINE
Mode Gelap
Artikel teks besar

Bundo Kanduang Payakumbuh Mantapkan Kiprah: Musda Jadi Tonggak Kebangkitan Adat dan Budaya

Payakumbuh, 3 Juni 2025 — Dalam balutan suasana adat yang khidmat, Musyawarah Daerah (Musda) Bundo Kanduang Kota Payakumbuh tahun 2025 menjadi tonggak sejarah baru bagi perempuan adat Minangkabau. Bertempat di Rumah Gadang Salo, Nagari Limbukan, para perwakilan Bundo Kanduang dari seluruh nagari di Kota Payakumbuh bersatu dalam semangat musyawarah dan mufakat demi melanjutkan estafet perjuangan menjaga adat dan budaya.

Acara ini dihadiri oleh tokoh-tokoh penting daerah, di antaranya Plt. Asisten II Bidang Ekonomi dan Pembangunan Wal Asri (mewakili Wali Kota Payakumbuh), Wakil Ketua DPRD Kota Payakumbuh Hurisna Jamhur, Ketua LKAAM Kota Payakumbuh Yendri Bodra Dt. Parmato Alam, serta Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Nofriwandi. Hadir pula 50 orang perwakilan Bundo Kanduang dari 10 nagari, masing-masing mengutus lima orang tokoh perempuan adat.

Dalam sambutannya, Ketua LKAAM Kota Payakumbuh, Yendri Bodra Dt. Parmato Alam, menyampaikan harapannya agar Musda ini menjadi momentum strategis untuk membangkitkan kembali nilai-nilai adat dan budaya Minangkabau yang mulai tergerus zaman.

"Musda ini bukan hanya rutinitas organisasi, tapi menjadi tapak sejarah kebangkitan adat kita. Bundo Kanduang adalah tiang rumah adat, pelita rumah tangga, dan penjaga marwah Nagari. Ini amanah besar untuk empat tahun ke depan," ujarnya.

Setelah melalui proses musyawarah yang demokratis dan penuh semangat kekeluargaan, peserta Musda secara mufakat memilih *Hj. Riwayati, A.Ma* sebagai Ketua Umum Bundo Kanduang Kota Payakumbuh periode 2025–2029. Bersama para pengurus lainnya, beliau diamanahkan untuk menahkodai gerakan pelestarian adat dan budaya di tingkat kota hingga ke nagari.

Dalam pidato pertamanya sebagai ketua terpilih, Hj. Riwayati menekankan pentingnya sinergi seluruh pengurus dalam menghidupkan falsafah "Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah" dan mengimplementasikan "Adat Salingka Nagari" di kehidupan sehari-hari.

"Kami tidak bisa bekerja sendiri. Kita butuh kekompakan, kerja bersama, dan tekad yang kuat agar Bundo Kanduang semakin maju dan bermakna di tengah masyarakat. Budaya bukan untuk dipajang, tapi untuk dijalani dan diwariskan," ungkapnya penuh semangat.


Makna yang Dibawa Musda

Musda ini lebih dari sekadar pergantian kepengurusan. Ia mencerminkan semangat luhur masyarakat Minangkabau: menjunjung tinggi musyawarah, menghormati peran perempuan sebagai penjaga nilai, serta menjadikan adat sebagai napas kehidupan. Di tengah arus globalisasi, Bundo Kanduang diharapkan mampu menjadi benteng moral, budaya, dan pendidikan generasi muda.


Susunan Pengurus Bundo Kanduang Kota Payakumbuh 2025–2029


Ketua Umum: Hj. Riwayati, A.Ma

Wakil Ketua I: Hj. Dra. Firdayetti Albakh

Wakil Ketua II: Hj. Yeni Gazali, BA

Wakil Ketua III: Hj. Afrina Hanoum, S.Sos


Sekretaris: Asmarini, S.Farm, Apt

Wakil Sekretaris: Lendriati


Bendahara: Syafni, S.Pd

Wakil Bendahara: Ganefri Arnis, SE


Koordinator Bidang Organisasi: Gustina

Anggota: Dra. Hj. Nurijasmi, Muliawati, Dra. Hj. Yetti Filliana, Merry, Usmaita, Defri Lizawarni, A.Md, Zulfida


Koordinator Bidang Pendidikan, Adat dan Budaya: Drs. Hj. Efni Nazir


Anggota: Syafnidar, Fera Prasetya, Yetti Murni, Yulfaneta Rahim, Yuliza, Ermawati, Hendriwati, Rismalia


Koordinator Bidang Sosial dan Ekonomi: Lily

Anggota: Yulia Roza, Zuswel, SE, Yenni Ramzi, SE, Akt., Hasnawati, Despita Reni, Solfa Dewita, Dra. Hj. Husni Johar


Pelindung dan Penasehat:

1. Wali Kota Payakumbuh

2. Ketua DPRD Kota Payakumbuh

3. Istri Wali Kota Payakumbuh

Dengan semangat kolektif dan komitmen tinggi, Bundo Kanduang Kota Payakumbuh menatap masa depan dengan penuh harapan. Musda ini menjadi pengingat bahwa di balik kokohnya adat Minangkabau, selalu ada perempuan tangguh yang menjadi pelindung nilai dan penjaga peradaban. (FS/MA)