HEADLINE
Mode Gelap
Artikel teks besar

Kakanwil Imipas Sumbar : Kontribusi Positif Itu Sangat diperlukan


Bukittinggi,Salingkaluak.com,- Kontribusi positif dari seluruh pihak sangat diharapkan Kanwil Ditjen Imipas Sumbar dalam rangka memberikan pembinaan terbaik kepada warga binaan pemasyarakatan (WBP) di Lapas dan Rutan seluruh Sumatera Barat.

Hal itu disampaikan Kakanwil Ditjenpas Sumbar, Marselina Budiningsih di Bukittinggi, Senin (5/5) malam saat ditemui wartawan daerah setempat terkait proses investigasi kasus WBP Lapas Kelas IIA Bukittinggi.

"Karena bagaimanapun salah satu bagian terpenting dalam pembinaan diperlukan dukungan secara langsung maupun tidak langsung dari masyarakat," 

Menurutnya, menjadi tantangan tersendiri bagi jajaran Pemasyarakatan untuk menuntun seseorang yang pernah bersalah di masa lalu, menjadi manusia yang lebih baik dan produktif serta mempunyai keterampilan ketika keluar dari penjara," kata Marselina.

Ditjenpas Sumbar ini terus berjuang secara berkelanjutan untuk mengubah wajah atau "image" penjara dari yang awalnya suram, menjadi lembaga pemasyarakatan yang aktif dan produktif.

"Hal tersebut dilakukan demi mendukung program akselerasi Kementerian Imipas yang wajib dilaksanakan oleh seluruh UPT Pemasyarakatan, khususnya di Sumatera Barat," katanya.

Hal itu telah dibuktikan dengan berbagai program pembinaan baik berupa keterampilan ataupun kepribadian

yang sudah dijalankan di seluruh UPT Pemasyarakatan yang ada di Sumbar.

Berupa Penguatan dan pendayagunaan warga binaan untuk menghasilkan produk UMKM dan ketahanan pangan khususnya di wilayah Sumbar.

"Kini bisa dilihat secara nyata betapa Lapas dan Rutan di Sumbar sudah berubah lebih produktif jika dibandingkan dengan kondisi sebelumnya. Terbukti dalam kegiatan IPPA Fest yang dilaksanakan di Lapangan Banteng Jakarta Pusat pada  April 2025," kata dia.

Di kegiatan itu, seluruh produk karya warga binaan perwakilan UPT Sumatera Barat terjual habis seperti  produksi sandal Hotel, Sandal Wanita, Sandal Kulit Pria, Bawang Goreng, Keripik Sanjai, Jilbab Sulam Kepala dan puluhan kerajinan tangan lainnya.

"Hal tersebut membuktikan bahwa produk hasil karya warga binaan (UMKM) diakui oleh masyarakat. Selain hal tersebut di atas, Kanwil Ditjenpas Sumatera Barat beserta 26 UPT telah memberikan Bantuan Sosial kepada keluarga Warga Binaan dan Masyarakat kurang mampu di sekitar Lapas," kata Marselina.

UPT Pemasyarakatan berusaha melakukan perubahan secara masif, menyelenggarakan berbagai

program pembinaan mulai dari pertanian, peternakan, perkebunan, hingga yang berskala industri.

Program Akselerasi Menteri Imipas Khusus Pemasyarakatan antaranya memberantas peredaran narkoba dan pelaku penipuan dengan berbagai modus di Lapas dan Rutan.

Selanjutnya, memberdayakan warga binaan untuk mendukung ketahan pangan.

Lainnya adalah penguatan dan peningkatan pendayagunaan warga binaan untuk menghasilkan produk UMKM

Serta memberikan bantuan sosial kepada keluarga warga binaan yang kurang mampu dan masyyarakatan di sekitar area UPT Pemasyarakatan.

"Juga mengatasi permasalahan overcapacity dan overcrowding dengan solusi yang komprehensif dan membangun tambahan Lapas Modern Super Maximum Security dan lembaga Pendidikan berstandar internasional," kata Marselina.

Namun dalam pelaksanaannya masih terdapat hal yang mempengaruhi kegiatan tersebut di atas seperti yang terjadi di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Bukittinggi.

 "Yang perlu digaris bawahi atas kasus di Lapas Kelas IIA Bukittinggi, peristiwa tersebut tidak terjadi karena

adanya unsur kesengajaan dari pihak Lapas. Minuman yang dikonsumsi berupa alkohol dengan kadar 70 persen tersebut tidak datang dari luar Lapas,

melainkan diambil dari ruangan pembinaan pembuatan parfum," kata Marselina menjelaskan.

Ia menegaskan pembuatan parfum adalah program pembinaan yang diberikan oleh Lapas Bukittinggi kepada

warga binaan dengan harapan bisa menjadi bekal kemampuan mereka saat keluar nanti. 

"Sejatinya alkohol tersebut diperuntukkan sebagai bahan baku pembuatan parfum, bukan untuk dikonsumsi atau diminum yang jelas-jelas bisa membahayakan kesehatan.

Segenap jajaran Ditjenpas di Sumbar menyampaikan rasa belasungkawa atas apa yang terjadi dan mendoakan ketabahan bagi keluarga korban," kata dia.

Ditjenpas Sumbar juga memastikan sejak warga binaan mengeluhkan efek usai meminum alkohol, Lapas

Bukittinggi langsung membawa warga binaan ke rumah sakit untuk mendapatkan penanganan medis. 

Namun demikian, Pihak Kanwil kini telah melakukan pemeriksaan dengan membentuk tim internal untuk

melakukan peninjauan, pemeriksaan, dan penyelidikan peristiwa tersebut.

"Hingga saat ini beberapa Ditjenpas Sumbar telah mengalih tugaskan pejabat Lapas Bukittinggi, dan memindahkan sejumlah warga binaan pemasyarakatan dalam rangka pemeriksaan," pungkas Marselina.