Al Busyra Basnur Ajak Generasi Muda Aktif Membangun Jaringan Internasional dan Kompetensi Menulis
Limapuluh Kota,Salingkaluak.com,- Mantan Diplomat RI, Al Busyra Basnur, membahas pentingnya membangun jaringan internasional serta kompetensi menulis bagi generasi muda. Itu disampaikan dalam kegiatan Diskusi Publik yang digelar Yayasan Ibrahim Tan Malaka (Ibratama) bersama Komunitas PAk'Sa dan Basnur Academy di gedung IPHI Tanjung Pati, Rabu (7/5).
Selain Al Busyra Basnur selaku narasumber diskusi, turut hadir dalam kegiatan itu Wakil Bupati Limapuluh Kota, Ahlul Badrito Resha, ketua Yayasan Ibratama dan Kooordinator PAk'Sa, Ferizal Ridwan, mantan Ketua DPRD, Ismardi BA dan Deni Asra, mantan anggota DPRD Khairul Apit serta sejumlah tokoh masyarakat lainnya.
Ketua panitia diskusi publik, Oktafiandi, dalam sambutannya menyampaikan, acara tersebut terselenggara dalam rangka hari pendidikan nasional serta peringatan 100 tahun 'Naar De Republik' karya Pahlawan Kemerdekaan Nasional, Tan Malaka.
"Kita tentunya sangat apresiasi atas dorongan dan partisipasi semua pihak yang ikut mensupport dan meramaikan acara diskusi publik ini. Apalagi diisi oleh Pak Al Busyra Basnur, yang sudah berpengalaman secara internasional, mudah-mudahan menjadi inspirasi bagi kita semua," kata Oktafiandi.
Ketua Yayasan Ibratama, Ferizal Ridwan, turut menyampaikan bahwa kegiatan diskusi dan silaturahmi sangat penting untuk pengembangan diri, sekaligus menambah literasi dan jaringan. Sama persis dengan perjuangan dan gagasan pemikiran Tan Malaka, yang memiliki semangat perjuangan yang masih relevan di era sekarang.
"Karena banyak hal positif dapat kita ambil dari perjuangan Tan Malaka, salah satunya ialah kekayaan intelektualnya. Sama halya dengan Pak Al Busyra Basnur, Tan Malaka putra daerah kita yang memiliki kekuatan jaringan dan pemikiran internasional. Pemikiran dan gagasan seperti ini harus diadopsi oleh generasi muda kita," sebut Ferizal.
Tidak ketinggalan pula ikut memberi semangat Wakil Bupati Limapuluh Kota, Ahlul Badrito Resha, yang ikut hadir dalam kegiatan tersebut. Dalam sambutannya, Ahlul Badrito menyebut kegiatan diskusi publik yang diselenggarakan Yayasan Ibratama sebagai momentum peningkatan wawasan pemikiran.
"Dimana semua elemen di Kabupaten Limapuluh Kota ini bisa saling merangkul dan sama-sama berkolaborasi. Saya ucapkan terima kasih kepada senior dan para tokoh daerah kita, yang sejak dulu sudah dulu terlibat membangun pondasi yang kuat untuk membangun daerah," sambutnya.
Perkuat Kompetensi dan Gerakan di Empat Bidang
Sementara itu, Al Busyra Basnur, dalam materinya menyampaikan pentingnya kompetensi bagi para generasi muda Indonesia, untuk bersaing dalam skala lokal, nasional maupun internasional. Dia menyebut, terdapat empat bidang yang musti dikuasai untuk menjaga daya saing.
Pertama, yakni kompetensi berbicara (speaking) di depan publik sebagai sarana untuk membangun komunikasi aktif secara global atau internasional. Sebab, kompetensi berbicara dan berbahasa sangat dibutuhkan, termasuk kompetensi dalam menguasai bahasa asing.
"Peluang itu pasti ada ketika kita membangun komunikasi dengan semua orang. Kuncinya tentu dengan teknik komunikasi yang baik dan secara profesional. Kompetensi ini akan menjadi modal utama dalam membangun jaringan internasional," terang putra asli Limapuluh Kota asal Andiang Suliki.
Adapun kompetensi kedua, menurutnya, yakni bagaimana terus mengasah dan membangun jiwa kepemimpinan. Sebab, menurut Bahnur, kompetensi dan jaringan akan lahir ketika seseorang sukses dalam membangun serta mengasah jiwa kepemimpinan.
Ketiga, ditambahkan mantan wartawan itu, yakni dengan terus mengasah kemampuan dalam menulis baca sebagai tanda seorang manusia mempunyai pemikiran. Karena, menurutnya, keahlian menulis tidak hanya dipunyai pejabat publik, tetapi juga dipunyai semua orang.
"Saya tantang generasi muda di sini, ayo menulis tentang peluang atau potensi daerah ini. Karena di masa sekarang dan masa depan, tidak ada satupun profesi yang tidak terkait dengan perkembangan internasional atau global development," ajak mantan Kedubes Ethiopia, Afrika Selatan itu.
Terakhir keempat, Basnur juga mengajak kaula muda dan masyarakat di kampung halamannya Limapuluh Kota, untuk membangun networking dan terus beradaptasi dengan perkembangan zaman seperti arus teknologi informasi yang kini berkembang pesat.
"Kita juga harus mampu mengoperasikan untuk memanfaatkan media sosial, media massa serta platform digital. Inilah jalan untuk membangun networking baru, termasuk juga dengan belajar dari pengalaman, tidak hanya pengalaman kita secara mandiri, tapi bisa juga belajar dari pengalaman orang lain," tutur Al Busyra Basnur. (*)