Padang,Salingkaluak.com,-Peningkatan kualitas dan kuantitas produksi pupuk kompos adalah salah satu upaya strategis dalam mendukung pertanian berkelanjutan di Indonesia. Dalam rangka mendukung peningkatan kapasitas produksi pupuk kompos, tim dari Universitas Andalas (Unand) yang diketuai oleh Dr. Yusniwati telah melakukan program pembinaan bagi Kelompok Tani Gaduik Nan Limo Sakato di Kabupaten Agam, Sumatra Barat. Kegiatan ini dilaksanakan dari bulan Agustus hingga Desember 2024 dan mencakup serangkaian langkah yang dirancang untuk meningkatkan mutu kompos sekaligus mengoptimalkan produktivitas para petani.
Program pembinaan ini diinisiasi dengan
tujuan membantu para petani meningkatkan kualitas unsur hara dalam kompos yang
dihasilkan, sehingga bisa memberi manfaat lebih besar bagi pertumbuhan tanaman
dan, pada akhirnya, produktivitas pertanian. Program ini juga diharapkan dapat
memberikan wawasan dan keterampilan baru bagi para petani dalam memproduksi
pupuk kompos yang lebih berkualitas.
Sebagai langkah pertama, tim dari Unand
melakukan pengujian terhadap kandungan pupuk kompos yang diproduksi oleh
kelompok tani tersebut. Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan
nutrisi dan unsur hara yang ada di dalam pupuk kompos, seperti nitrogen,
fosfor, kalium, serta elemen mikro lainnya yang penting bagi pertumbuhan
tanaman. Melalui pengujian yang dilakukan di laboratorium Universitas Andalas,
tim Unand dapat mengetahui kekurangan dan kelebihan dari kompos yang telah
diproduksi sehingga bisa memberikan rekomendasi yang tepat kepada para petani.
“Pengujian ini sangat penting karena akan
memberikan gambaran mengenai kualitas kompos yang selama ini dihasilkan oleh
kelompok tani,” ujar Dr. Yusniwati, ketua tim dari Universitas Andalas. “Dengan
mengetahui komposisi nutrisi dalam pupuk kompos, kita bisa memberikan saran
yang tepat untuk meningkatkan kualitasnya.”
Setelah melakukan pengujian di
laboratorium, tim Unand kemudian menyampaikan hasil analisis tersebut kepada
para petani. Dalam pertemuan ini, para petani mendapatkan penjelasan mendalam
mengenai hasil uji laboratorium serta informasi terkait cara memperbaiki
kandungan nutrisi dalam kompos mereka. Kegiatan ini dilakukan melalui sesi
penyuluhan yang interaktif, di mana para petani dapat mengajukan pertanyaan dan
mendiskusikan kendala yang mereka hadapi dalam proses pembuatan kompos.
“Kami merasa senang dengan adanya
penyuluhan ini. Banyak hal baru yang kami pelajari, terutama tentang cara
meningkatkan kualitas kompos kami,” ungkap salah satu anggota kelompok tani.
Para petani menyambut baik kesempatan ini untuk memperbaiki teknik mereka dalam
memproduksi pupuk kompos yang lebih berkualitas.
Sebagai bagian dari program pembinaan ini,
tim Unand juga memberikan bantuan berupa alat traktor mini yang dapat digunakan
untuk mengaduk bahan-bahan kompos. Traktor mini ini diharapkan dapat mempermudah
proses pencampuran bahan organik sehingga proses dekomposisi bisa berlangsung
lebih merata. Dengan bantuan alat ini, waktu yang dibutuhkan dalam proses
pembuatan kompos dapat dihemat, dan kualitas hasil kompos dapat ditingkatkan
karena bahan-bahan yang diolah tercampur secara optimal.
“Dengan adanya bantuan traktor mini ini,
proses pengadukan kompos menjadi lebih mudah dan cepat. Kami sangat bersyukur,”
tutur salah satu petani dengan penuh antusias. Ia menambahkan bahwa alat ini
benar-benar membantu meringankan pekerjaan sehari-hari dalam proses produksi
kompos yang sering kali memerlukan waktu dan tenaga yang cukup besar.
Selain memberikan bantuan alat traktor
mini, tim Unand juga turut memberikan dukungan dalam hal perbaikan fasilitas
produksi pupuk kompos. Salah satu dukungan tersebut adalah bantuan untuk mencor
atau memperbaiki lantai pabrik kompos milik kelompok tani. Lantai yang kuat dan
rata diperlukan agar proses pencampuran dan penyimpanan kompos berjalan lebih
efisien serta meminimalisir resiko kontaminasi bahan organik dari tanah.
“Fasilitas produksi yang baik sangat
penting dalam menjaga kualitas kompos. Oleh karena itu, kami berharap bantuan
ini bisa mendukung kelompok tani untuk menghasilkan kompos dengan kualitas yang
lebih baik dan dalam jumlah yang lebih besar,” jelas Dr. Yusniwati. Ia
menambahkan bahwa peningkatan fasilitas pabrik juga merupakan bentuk dukungan
nyata dari Universitas Andalas bagi para petani dalam meningkatkan
produktivitas dan kualitas produksi kompos mereka.
Para anggota Kelompok Tani Gaduik Nan Limo
Sakato mengaku sangat bersyukur atas dukungan yang telah diberikan oleh tim
dari Unand. Menurut mereka, kegiatan pembinaan ini sangat bermanfaat bagi
mereka, terutama dalam memberikan wawasan baru mengenai produksi pupuk kompos
yang lebih berkualitas. Dukungan ini juga diharapkan dapat meningkatkan
kepercayaan diri mereka dalam menghadapi tantangan di masa depan.
“Kami sangat berterima kasih kepada
Universitas Andalas yang telah membina dan membantu kami dalam meningkatkan
produksi kompos. Dengan bantuan ini, kami semakin termotivasi untuk terus
memperbaiki cara kami dalam memproduksi pupuk kompos,” ujar salah satu petani
yang merasa terbantu dengan adanya kegiatan ini.
Program pembinaan ini diharapkan tidak
hanya berdampak pada peningkatan kualitas dan kuantitas kompos yang dihasilkan,
tetapi juga mendorong semangat petani untuk terus berinovasi dan menerapkan
ilmu yang telah mereka dapatkan dalam kegiatan produksi sehari-hari. Dengan
dukungan yang berkelanjutan, diharapkan kelompok tani dapat berkembang menjadi
produsen pupuk kompos berkualitas yang tidak hanya memenuhi kebutuhan pertanian
lokal, tetapi juga berkontribusi bagi ketahanan pangan di daerah tersebut.
Dukungan yang diberikan oleh tim
Universitas Andalas kepada Kelompok Tani Gaduik Nan Limo Sakato dalam
peningkatan kualitas dan kuantitas produksi pupuk kompos merupakan contoh nyata
kolaborasi antara institusi akademik dan komunitas lokal. Kegiatan ini
menunjukkan betapa pentingnya sinergi dalam membangun pertanian berkelanjutan
di Indonesia. Dengan adanya dukungan alat, penyuluhan, serta peningkatan
fasilitas produksi, kelompok tani diharapkan dapat meningkatkan produktivitas
mereka dan menjadi contoh bagi kelompok tani lainnya.
Kolaborasi ini bukan hanya bermanfaat
secara teknis, tetapi juga memberikan nilai tambah dalam bentuk kepercayaan
diri dan semangat para petani untuk terus mengembangkan kemampuan mereka.
Program seperti ini adalah langkah nyata dalam mendukung upaya kemandirian
pangan dan keberlanjutan pertanian di tanah air.
Oleh: Ryan Budi Setiawan, M.Si (Dosen Fakultas Pertanian Universitas Andalas)