Payakumbuh – Staf Ahli Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Republik Indonesia, Fajar Utomo, menilai bahwa kuda dapat menjadi daya tarik pariwisata yang potensial di Kota Payakumbuh.
Potensi ini diungkapkan setelah kunjungannya ke Gelanggang Pacu Kuda di Kawasan Kubu Gadang dan Fakhira Stable, yang pernah menghasilkan kuda tercepat di salah satu nomor pacuan.
“Berkuda ini dapat menjadi daya tarik pariwisata di Kota Payakumbuh dengan segala hal yang ada mulai dari kudanya, sampai dengan semua hal lain seperti joki dan antusias masyarakatnya,” kata Fajar Utomo, Kamis (11 /07/2024).
Menurutnya, potensi besar ini perlu didukung oleh pemerintah agar dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Kota Payakumbuh.
“Segala potensi yang ada harus dapat dimaksimalkan. Kuda ini potensi yang sangat besar di Payakumbuh, contohnya dari empat kuda yang dikirim mewakili Sumbar di PON, tiga berasal dari Payakumbuh,” tambahnya lagi.
Sementara itu, Pj Wali Kota Payakumbuh Suprayitno menekankan bahwa olahraga berkuda harus mendapatkan perhatian lebih besar dan diperkenalkan secara lebih luas.
“Alhamdulillah Kota Payakumbuh ditunjuk dan dipercaya untuk menjadi tuan rumah Gubernur Cup pada September mendatang. Hal ini membuktikan bahwa potensi kita besar, sekarang bagaimana kita mengoptimalkannya,” ungkapnya.
Kota Payakumbuh hingga saat ini masih menjadi salah satu sentra peternakan kuda terkemuka di Sumatera Barat maupun Indonesia.
“Hingga saat ini masih banyak dari daerah lain yang mencari kuda ke Kota Payakumbuh. Hal ini juga harus kita dukung,” ujar Suprayitno, didampingi Sekda Payakumbuh Rida Ananda.
Dengan segala potensi dan dukungan yang ada, Payakumbuh diharapkan dapat menjadikan pariwisata berkuda sebagai salah satu pilar penting dalam pertumbuhan ekonomi kota, menarik lebih banyak wisatawan dan pecinta olahraga berkuda dari berbagai daerah. (rel/fs)