Search

Budidaya Bunga Matahari di Lahan Berpasir



Penulis: Obel SP.MP
Dosen Prodi Agroteknologi Fak Pertanian Unand

Tanaman bunga matahari merupakan salah satu tanaman yang menjadi komoditi pertanian yang dapat diandalkan dimasa depan. Bunga matahari menjadi salah satu kandidat tanaman yang dapat dikembangkan karena sangat potensial. Dikenal sebagai tanaman yang memiliki banyak manfaat mulai dari akar, batang, daun dan biji. 

Bunga matahari tidak hanya digunakan sebagai bahan pangan namun juga sebagai bahan baku  industri, obat dan kosmetik namun juga disinyalir sebagai tanaman yang dapat menghasilkan minyak nabati dengan kualitas gizi yang tinggi dibandingkan dengan minyak nabati dari sumber lainnya. diketahui bahwa didalam biji bunga matahari terdapat minyak nabati berkisar 23 – 45%.

Bunga yang memiliki nama latin Helianthus Annuus L ini merupakan tumbuhan terna semusim yang berasal dari Amerika Tropik bagian utara (Meksiko) dan termasuk salah satu bunga tercantik dan populer di dunia karena memiliki tampilan khas dan berbeda dari bunga lainnya. Bunga matahari dapat tumbuh mencapai tinggi 3m sampai 5m tergantung varietasnya.

Di Indonesia, pembudidayaan bunga matahari masih belum mendapatkan perhatian yang serius padahal daya adaptasi bunga matahari yang cukup luas sehingga dapat ditanam pada dataran tinggi hingga dataran rendah. selain itu, membutuhkan daerah yang panas dengan sinar matahari penuh dan tahan terhadap kekeringan, memiliki perakaran yang dalam untuk menyerap unsur hara serta cocok untuk ditanam pada tanah yang berpasir. Jika dikaji lebih dalam, kondisi ini seharusnya menjadi sebuah peluang yang tepat mengingat Indonesia memiliki iklim tropis sehingga mampu menyediakan cahaya matahari secara optimal untuk pertumbuhan dan perkembangannya. Mengingat besarnya potensi yang dihasilkan oleh bunga matahari maka sudah selayaknya mendapatkan perhatian untuk dikembangkan.

Untuk membudidyakan bunga matahari tidak terlalu susah asalkan syarat tumbuhnya sesuai. Sebelum dilakukan penanaman, lahan yang akan digunakan terlebih dahulu diolah dengan cara dicangkul dan dibuatkan bedengan-bedengan. Setelah itu dilakukan pemupukan dasar dengan pupuk kotoran ayam ataupun kotoran sapi, selanjutnya dibuarkan dulu satu minggu sebelum lahan tersebut ditanami.  

Penanaman bunga matahari dilakukan dengan cara memasukkan satu biji bunga matahari pada lubang tanam dengan kedalaman sekitar 5 cm. jarang tanam yang dipakai bervariasi, ada yang menggunakan 60 cm x 25 cm, ada yang 70  cm x 20 cm ataupun 70 cm x 30 cm. Kegiatan pemeliharaan untuk budidaya tanaman bunga matahari tidak terlalu sulit, cukup melakukan penyiraman secara rutin pada pagi ataupun sore hari, melakukan penyulaman apabila ada tanaman yang mati. 

Biasanya persentase tanaman bunga matahari yang tumbuh itu mencapai 97%. Melakukan pemupukan susulan dengan memberikan NPK mutiara sebanyak  5gr pada saat tanaman berumur 15 HST dan ketika tanaman akan memasuki fase generative. Pemanenan dilakukan ketika kelopak bunga sudah nampak mulai layu dan biji bunga sudah nampak keras.

Mengingat manfaat dan kemudahan dalam melakukan budidaya bunga matahari, sudah selayaknya dilakukan pengembangan dan menjadi tanaman yang diprioritaskan. Berdasarkan informasi terbaru bahwa harga biji bunga matahari ditingkat pengumpul sekitar Rp. 7.500 perkilo. Biasanya untuk mendapatkan biji sekilo butuh 4 sampai 5 bonggol bunga untuk bonggol yang besar dan 7 hingga 8 untuk bonggol yang kecil. Saat ini, permintaan terhadap biji bunga matahari cukup tinggi dan ini menjadi peluang yang bagus untuk dilakukan pengembangannya.