Wahyudi Thamrin

Jalan Utama Menuju Buluah Kasok Nyaris Putus

Limapuluh Kota,- Jalan utama menuju jorong Buluah kasok nyaris putus. Badan jalan terban kesungai pasca dihantam banjir beberapa bulan lalu. Namun sampai saat ini belum juga ada solusi dari pihak terkait di Pemkab Limapuluh Kota untuk memperbaikinya. 

hal ini dikeluhkan Edison, Wali Jorong Buluah Kasok Nagari Sarilamak kecamatan Harau kepada awak media pada Kamis kemaren. 

Badan jalan ambruk karena luapan sungai buluah kasok beberapa bulan lalu, cerita Edison. Pasca banjir tersebut dibuatkanlah jalan alternatif di lahan warga untuk bisa dilewati sementara. Namun sekarang sudah tidak bisa lagi di pakai untuk jalan. Pemilik lahan sudah menutup atau memagar lahan miliknya, kata Wali jorong Buluah Kasok tersebut. 

“Dulunya sewaktu pekerjaan jalan sementara yang dilakukan oleh Pemkab, janjinya hanya 3 bulan jalan ini dialihkan untuk seterusnya bakal dilakukan perbaikan tebing jalan dengan memasang batu bronjong dan jalan aspal kembali. 

Adapun sampai hari ini masih belum ada solusi dan keterangan pasti dari Pemerintah. Kami sudah mengkonfirmasi hal tersebut ke BPBD Kabupaten Limapuluh Kota, dan kata mereka disana hal itu gawenya PUPR Limapuluh Kota. Setelah ditanyakan pula ke PUPR belum ada anggaran untuk perbaikan jalan tersebut,” jelas Edison.

Keterangan Pemkab Limapuluh Kota dinilai tanpa solusi tersebut sangat disayangkan masyarakat Buluh Kasok lewat Jorong Edison, mereka tak tau lagi harus berbuat apa. Jalan yang ambruk di tepian sungai akibat banjir beberapa bulan lalu sampai hari ini belum diperbaiki. Bahkan tanah yang dialihkan sementara untuk masyarakat pengguna jalan sekarang sudah diambil kembali tanahnya oleh orang yang punya tanah, kemana lagi kita mau lewat. Padahal ini satu-satunya jalan untuk akses perekonomian warga. 

Terpisah, Kelaksa BPBD Kabupaten Limapuluh Kota, Rahmadinol, mengatakan, bencana tanggung jawab bersama, salam tangguh, salam Kemanusiaan, terkait dengan jalan yang ditutup masyarakat, adalah tanah masyarakat yang dipinjam pemerintahan nagari dengan pemilik tanah untuk penangan keadaan darurat melalui Tanggap Darurat.

“Tanah masyarakat tersebut dipinjamkan sementara masyarakat tanpa imbalan pada waktu itu, sampai penanganan melalui pasca bencana, melalui kegiatan. Benar Kepala Jorong Buluh Kasok Nagari Sarilamak, Kecamatan Harau, telepon kami terkait hal tersebut, kita sarankan untuk melaporkan pada dinas PUPR, bersama pemerintahan Nagari dan pemerintahan Kecamatan, supaya ada solusi dan tindak lanjut. Karena BPBD sudah 2 tahun berturut -turut mengusulkan ke BNPB melalui kegiatan pasca Bencana kegiatan Rehabilitasi dan Rekontruksi, tapi tahun ke 2 ini kita gagal terkendala masa pasca bencana melewati 2 tahun, oleh sebab itu kita sarankan ke dinas PUPR sesuai prosedur, semoga ada solusi,” kata Rahmadinol.

Sementara itu pihak PUPR kabupaten Limapuluh Kota sampai berita ini diturunkan belum ada tanggapan, diduga sedang sibuk atau berada diluar jangkauan.