Search

2024 Peluang Mulyadi Menuju Senayan Masih terbuka Lebar



Payakumbuh,-Walau tidak lagi duduk di DPR RI sejak maju di pemilihan gubernur Sumbar 2020 silam, nama politisi partai demokrat ini tidak hilang di tengah masyarakat, terutama konstituennya.

Ir. H.Mulyadi, pria kelahiran 13 Maret 1963 ini pernah 3 periode duduk di legislatif mewakili Sumatera Barat di DPR RI dari partai berlogo mercy ini. Tahun kedua di periode 2019-2024 Ir.H Mulyadi mencalonkan diri maju di pemilihan Gubernur Sumbar. Namun belum nasib beliau kalah perolehan suara dari Buya Mahyeldi yang sebelum maju di pilgub menjabat walikota Padang. 

Menjelang pemilihan umum serentak 2024 mendatang nama Mulyadi kembali hangat dibicarakan para politisi Sumatera barat terutama di daerah pemilihan Sumbar II. Peluang Ketua DPW Partai Demokrat Sumbar ini untuk duduk kembali di senayan terbuka lebar. 

Secara eksternal peluang kursi demokrat untuk DPR RI dari Sumbar Dapil II masih kokoh. Secara internal perkiraan perolehan suara perorangan Mulyadi masih diunggulkan. 

hal ini tentu tidak lepas dari pedoman perolehan suara Mulyadi di Pileg 2019 lalu. Tokoh Agam ini mampu meraup suara pribadi 144.954 suara.  Untuk pileg 2024 mendatang kalau tidak naik atau bertahan, turunpun tidak akan drastis, begitu penilaian para politisi dan pengamat politik. terutama di Luak Limopuluah yang mana di 2019 Mulyadi termasuk banyak meraih perolehan suara pribadi. 

Sebagai nahkoda Partai Demokrat di Sumatera Barat Mulyadi targetkan partai yang dia pimpin bisa menang di 2 dapil untuk DPR RI, 8 dapil untuk DPRD Sumbar dan 19 DPRD tingkat II yang ada di Sumatera Barat. 

Pada pileg 2019 partai Demokrat berhasil menempatkan 10 wakil di DPRD provinsi Sumatera Barat dan 2 wakil di DPR RI. Serta di setiap DPRD tingkat II ada wakil bahkan menempati unsur pimpinan. 

Nama Ir. H Mulyadi tidak hilang ditengah masyarakat tentu tidak lepas dari perannya dalam pembangunan daerah di Sumatera Barat. Dari  penyelesaian pembangunan jembatan layang kelok sembilan, program penerangan jalan umum, serta Program Padat karya Infrastruktur Pedesaan (PPIP)  yang menyentuh sampai ke masyarakat lapisan bawah.