Search

Sekilas Sejarah Dan Branding Kota Payakumbuh

 


Payakumbuh, - Ketika orang menyebut nama Kota Payakumbuh, banyak yang akan teringat akan kuliner khas daerah ini. Yang paling menonjol dan populer yaitu Gelamai, Bareh Randang dan Batiah. Dari 3 jenis kuliner tersebut sempat jadi branding kota ini. Payakumbuh Kota Gelamai, Payakumbuh Kota Batiah. Yang belum ada di sebut jadi branding hanya kota Bareh Randang. Saat ini hanya di branding dengan kota Randang saja. 

Awal jadi Kotamadya Kota Payakumbuh dibranding dengan istilah Payakumbuh Kota Idaman. Bahkan saking di populerkan masa itu, tulisan Payakumbuh Kota Idaman dipasang dibawah penomoran rumah warga. Setelah masa reformasi Kota Payakumbuh berganti branding jadi Payakumbuh Kota BATIAH. 

Bersih
Aman
Tertib
Indah
Anggun
Harmonis

Dalam perjalanan waktu nama Kota Payakumbuh Kota Gelamai juga mengapung. Didunia maya Payakumbuh Kota Biru pun muncul jadi hastag dan sebutan sebutan netijen.  Bahkan Payakumbuh Kota Sejahtera pun sempat jadi pembicaraan. Alhasil akhir akhir ini muncul lagi branding kota Payakumbuh sebagai Kota Rendang/Randang. Seiring pembangunan sentra rendang di daerah ini. 

The City Of Randang pun digaung gaungkan sebagai branding baru untuk kota ini. Branding kota ini seiring dengan keinginan pemko Payakumbuh untuk melambungkan usaha rendang yang ada di daerah ini. 

Sekilas sejarah Kota Payakumbuh.

Payakumbuh resmi jadi kotamadya pada 17 Desember 1970. Namun jauh sebelum Indonesia ada alias merdeka, Payakumbuh sudah jadi pusat berbagai aktifitas masyarakat Luak Limopuluah. Payakumbuh dengan ketinggan 514 mdpl dilalui oleh tiga sungai, yaitu Batang AgamBatang Lampasi, dan Batang Sinama. Suhu udaranya rata-rata berkisar antara 26 °C dengan kelembapan udara antara 45–50%.

Pada zaman pemerintahan Belanda, Payakumbuh adalah tempat di tempat asisten residen yang menguasai wila¬yah Luhak Limo Puluah, dan pada zaman pemerintahan Jepang, Payakumbuh menjadi pusat perhatian pemerintah Luhak Limo Puluah.

Kota Payakumbuh sebagai pemerintah daerah berdasarkan Undang-undang Nomor 8 Tahun 1956 tanggal 19 Maret 1956, yang menentukan kota ini sebagai kota kecil. Kemudian ditindaklanjuti oleh Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 8 tahun 1970 tanggal 17 Desember 1970 menentukan kota ini menjadi daerah otonom pemerintah daerah tingkat II Kotamadya Payakumbuh.

Selanjutnya wilayah administrasi pemerintahan terdiri atas 3 wilayah kecamatan dengan 73 kelurahan yang berasal dari 7 jorong yang terdapat di 7 kanagarian yang ada waktu itu, dengan pembagian kecamatan Payakumbuh Barat dengan 31 Kelurahan, kecamatan Payakumbuh Timur dengan 14 kelurahan dan kecamatan Payakumbuh Utara dengan 28 kelurahan.

Sebelum tahun 1970, Payakumbuh adalah bahagian dari Kabupaten Limapuluh Kota dan sekaligus ibu kota kabupaten tersebut. Pada tahun 2008, sesuai dengan perkembangannya maka dilakukan pemekaran wilayah kecamatan, sehingga kota Payakumbuh memiliki 5 wilayah kecamatan, dengan 8 kanagarian dan 76 wilayah kelurahan.

Adapun wilayah kecamatan yang baru tersebut adalah kecamatan Lamposi Tigo Nagari, yang terdiri dari 6 kelurahan dalam kanagarian Lampasi dan Kecamatan Payakumbuh Selatan, yang terdiri dari 9 kelurahan dalam 2 kanagarian yaitu Limbukan dan Aur Kuning. Kecamatan Payakumbuh Barat terdiri dari 22 kelurahan dalam Kanagarian Koto Nan IV. Kecamatan Payakumbuh Timur terdiri dari 14 kelurahan dalam 3 kanagarian, yaitu Aie Tabik, Payobasuang dan Tiakar. Kecamatan Payakumbuh Utara terdiri dari 25 kelurahan dalam Kanagarian Koto Nan Godang.

Saat ini beberapa kelurahan sudah digabungkan sehingga terjadi pengerucutan jumlah kelurahan yang ada di Kota Payakumbuh. Sekarang hanya tinggal 47 kelurahan di 5 kecamatan dalam 10 Kenagarian. 

Kota Payakumbuh dari awal berdiri sudah 10 kali melakukan pemilihan kepala daerah. Melalui Pemilihan langsung 4 kali. Sampai saat ini sudah tercatat 7 nama yang memimpin kota Payakumbuh. 

1. Drs Soetan Usman dari 1970 sampai 1978.
2. Drs Masri MS dari 1978 sampai 1983
3. Drs Muzahar Muchtar dari 1983 sampai 1993 (2 periode)
4. Drs H Fahmi Rasyad SH dari 1993 sampai 1998
5. Drs H Darlis Ilyas SH dari 1998 sampai 2002
6. Capt Josrizal Zein SE MM dari 2002 sampai 2012 (2 periode)
7. H.Riza Falepi ST MT dari 2012 sampai sekarang (2periode)


Dikutip dari berbagai sumber.