Search

Filosofi Onde Onde alias Klepon

foto by twitter

Ketika jagat dunia maya heboh dengan pembahasan makanan jenis klepon saya coba cari persamaannya dengan kuliner yang ada di Ranah Minang. Ternyata Klepon ini sama persis dengan yang namanya Onde Onde. Berbahan tepung, gula aren dan kelapa parut diluarnya.

Auto melayang pikiran saya mencari sebuah tulisan yang pernah di tulis senior sekaligus guru menulis saya yang bernama Saiful Guci. Dulu sekitar tahun 2014 pernah saya terbitkan di akun pribadi saya.

Sekarang saya coba kembali tampilak tulisan tersebut dengan menyalin habis seperti dulu awal diterbitkan.

Kemudian saya bertanya pada orang yang hadir dalam toko tanpa mengarah ke sebuah nama nan sebanyak ko, calon wakie awak sia nan ka dipiliah? Ujar saya 
bertanya. kalau sekarang awak tarimo sajo dulu baru pak, dek semuanya teman sakampuang, kito caliak mainnyo ujar salah seorang yang bernama Masnono. 

Saya jawab kalau begitu samo bana sifat dengan onde-onde Ujar saya sambil tertawa hehehhehe. 
saroman jo onde-onde, baa pak?. Dek kami karena semuanya teman-teman yang akan maju menjadi Caleg harus dibantu Ujar Masnono menimpali. 
itulah yang saya maksud semuanya dibantu, sama dengan onde-onde kama manggolek mandapek karambie (kelapa) jawab saya. 
kan alah pituah pak saiful juo , harus berbuat baik dengan banyak orang … dan siapa yang akan kita pilih nanti juga telah pak sampaikan harus orang yang takah dan TOKOH dalam masyarakat sehingga kita tidak menyesal nanti  ujar Masnono. 
Memang kondisi sekarang kita harus bersikap ondeh-ondeh untuk menyenangkan banyak orang, namun dalam menjaga hati teman-teman kita harus hati-hati juga MENJAGA LIDAH, ibaratkan kita makan onde-onde .. kalau tidak hati-hati dan terlalu bersemangat bisa-bisa muka atau baju terkena muncrat dari manisan yang ada di dalam onde-onde itu sendiri, makanya jaga lidah dan mulut jangan sampai keluar tambah saya. 
Dalam menelannya itupun butuh perjuangan dan kehati-hatian …terhadap memakan onde-onde kalau tidak hati-hati bisa juga tersedak dan batuk-batuk akibat kelapa yang kasar diterima kerongkongan. Artinya kegembiraan sesaat dapat berubah menjadi siksaan, jika kita terlalu senang menyikapinya tukuk saya. 
Makanya, pandanglah segala sesuatu dari kacamata orang lain.Apabila hal itu menyakitkan hatimu, sangat mungkin hal itu menyakitkan hati orang itupula. JANGAN SAMPAI KASADAKAN DEK MAKAN onde-onde. Ibaratkat kata-kata yang kita ucapkan, terhadap teman-teman yang manjadi caleg tersebut dimana: 
Kata-kata yang diucapkan sembarangan dapat menyulut kemarahan dan perselisihan. 
Kata-kata yang kejam dapat menghancurkan persahabatan dan kehidupan. 
Kata-kata yang diucapkan pada tempatnya dapat meredakan ketegangan mungkin memberikan semangat buat teman-teman dan keluarga kita. 
Kata-kata yang penuh cinta dapat menyembuhkan dan memberkahi semua aktifitas hidup. 
Coba perhatikan onde-onde itu dengan seksama. Bentuknya bulat, berwarna hijau pandan, dan berisi manisan yang berasal dari gula enau yang manis.Begitu tinggi nilai seni onde-onde ini. 
Bahannya beraneka rupa, dan entah darimana saja asalnya .. 
Tepung Beras dan Ketan bisa datang dari pabrik di Jawa. 
Gula enau mungkin datang dari Taeh Bukik-Gunung Bungsu 
Garam-nya dari madura .. dan pandan dengan kelapanya dari sini
Semesta bekerja, mempertemukan mereka di sebuah dapur di Pulutan. Dan di toko ini kita dapat merasakannya kelezatannya. 
Keberagaman inilah yang akan kita tentukan pada tanggal 9 April 2014 nanti.
 jangan salah pilih dalam mengaduk bahan … bisa-bisa onde-onde tidak dapat diolah menjadi makanan. 

Ohya, jangan sampai baduto (berbohong) kepada pemilik toko saat mau pulang nanti terutama nan punya sisunguik taba (kumis tebal), lupa menghitungnya berapa jumlah ondeh-ondeh yang dimakan, padahal pemilik warung dia tau bahwa ada kelapa parut menempel di kumis … HEHEHE 
Makanya dalam hidup diwaktu BADUTO jan LUPO, diwaktu LUPO jan BADUTO hehehe, disampaikan kakawan nan caleg nan bapitih di wilayah ambo … aman bapihak ka kawan sadonyo 
….nyato-nyatonyo 11 orang nan mamiliah, Bekoh diambiaknyo LAPIAK sambayang nan alah diberikan oleh teman-teman mu itu .. seperti yang terjadi setiap kali Pemilu. Ujar saya yang disambut gelak tawa seluruh yang hadir di coffee shop itu. 
Pesan moral: 
1. Berbuat baiklah kepada banyak orang; 
2. Jagalah lidah dan mulut ketika kita telah dipercayakan oleh orang; 
3. Kenali lingkungan di kantor dan lingkungan ditempat tingggal; dan 
4. Janganlah berbohong, karena kebohongan ini akan terungkap dengan sendirinya.