Desniwati Nan Gigih, Pejuang Pendidikan Anak Disabilitas Dari Agam Timur
Senin, April 14, 2025
Agam,Salingkaluak.com, - Desniwati S Pd merupakan sosok perempuan nan gigih dalam memperjuangkan pendidikan untuk anak anak disabilitas di wilayah Agam timur meliputi (Kamang, Ampek Angkek, Canduang) sekitarnya.
Wanita yang akrab disapa Wati ini telah mengabdi menjadi guru pada Sekolah Luar Biasa (SLB) semenjak tahun 2007 silam.
Meski hanya berstatus honorer, tak menyurutkan semangatnya untuk mengajar siswa pada yayasan yang didirikan bersama keluarganya.
Wati memang pernah menjadi guru honorer pada salah satu SLB Negri dikampungnya, namun karena ia tak memiliki ijazah Strata satu (S1) sehingga ia tidak pernah diangkat menjadi guru ASN (Aparatur Sipil Negara).
"Saya memulai pengabdian menjadi guru SLB, semenjak tahun 2007 silam, namun karena saya belum memiliki ijazah S1, maka saya tidak bisa mengikuti ujian ASN, " kenangnya saat ditemui media di ruang kerjanya, Senin (14/4)
Meski demikian, Wanita pemilik Yayasan Fatinah Fatini Koto Marapak ini mengatakan bahwa berdasarkan pengalaman yang ia miliki, ia berhasil mendirikan SLB secara mandiri diantaranya di Batu Taba Kecamatan Canduang dan di Kamang Hilia Kecamatan Kamang Magek.
"Alhamdulillah berdasarkan pengalaman yang dimiliki, sehingga ibu mendirikan yayasan Fatinah Fatini bersama keluarga, yang saat ini sudah ada sebanyak 30 orang murid, " katanya
Pengabdian yang sudah dimulainya semenjak 18 tahun silam itu, membutuhkan begitu banyak pengorbanan dan perjuangan yang berliku.
"Dukungan pemerintah sangat diperlukan dalam mewujudkan SLB ini dengan baik, serta keterbukaan orang tua saat memiliki anak disabilitas juga diperlukan sehingga anak anak bisa mendapatkan pendidikan yang layak, yang dapat mendukung karakter dan mental anak, " katanya
Alumni IKIP Padang ini juga menceritakan bahwa saat ini anak didiknya sudah ada yang bekerja diberbagai tempat.
"Anak murid ibu sudah ada yang bekerja menjadi tukang ukir di Pekanbaru, " katanya.
Ia menambahkan, anak yang mengalami disabilitas ini diakibatkan begitu cepatnya mereka terpapar oleh Handphone.
"Sekarang anak anak itu kalau menangis dikasih HP, ini berbahaya lambat laun anak akan sulit untuk berbicara dan akan mengakibatkan disabilitas atau autis pada anak, " katanya. (rhy)