Siapa yang tidak kenal dengan belimbing wuluh? Buah yang satu ini memang kurang sering dibicarakan oleh banyak orang karena mungkin jarang melihat atau mencicipinya. Namun jangan heran, buah yang satu ini enak loh jika dimasukkan dalam masakan. Buah yang dikenal juga sebagai belimbing asam ini memang memberikan rasa asam-asam segar pada masakan apalagi jika dicampurkan dalam gulai kepala ikan atau gulai bada basah. Sensasi asamnya menyatu Bersama ikan yang akan menambah suapan demi suapan nasi.
Tanaman yang termasuk salah satu spesies dalam keluarga Averrhoa ini dapat tumbuh di daerah yang memiliki ketinggian hingga 500 m di atas permukaan laut dan dapat ditemui di tempat yang banyak terkena sinar matahari langsung tetapi cukup lembab. Pada umumnya masayarakay banyak menanamnya sebagai tanaman pekarangan atau tanaman peneduh di halaman rumah. Diayakini tanaman belimbing wuluh berasal dari Amerika tropis ini menghendaki tempat tumbuh yang terkena cahaya matahari langsung dan cukup lembab.
Tanaman yang memiliki nama latin Averrhoa bilimbi memiliki beragam nama dimasing-masing daerah di Indonesia seperti Limeng, Selimeng, Thilimeng (Aceh); Selemneg (Gayo); Asom, Belimbing, Balimbingan (Batak); Malimbi (Nias); Balimbieng (Minangkabau); Belimbing Asam (Melayu); Balimbing (Lampung); Calingcing, Balingbing (Sunda); Bhalingbhing Bulu (Madura); Blingbing Buloh (Bali); Limbi (Bima); Balimbeng (Flores); Libi (Sawu); Belerang (Sangi). Secara morfologi, belimbing wuluh dapat dikenali dari penampakan tanaman yang memiliki batang yang kasar berbenjol-benjol, bercabang sedikit, arahnya condong keatas. Cabang muda berambut halus seperti beludru, warna coklat muda. Daun berupa daun majemuk menyirip ganjil dengan 21-45 pasang anak daun. Anak daun bertangkai pendek, bentuknya bulat telur sampai lonjong, ujung runcing, pangkal memudar tepi rata, panjang 2-10 cm, lebar 1-3 cm, warna hijau, permukaan bawah berwarna hijau muda.
Belimbing wuluh selain digunakan dalam masakan juga berfungsi sebagai obat tradisional seperti bunganya dapat digunakan sebagai obat sariawan dan batuk. Daunnya digunakan sebagai obat rematik, sakit perut dan gondongan. Buahnya dapat digunakan sebagai obat untuk sariawan, sakit perut, batuk rejan, jerawat, panu, hipertensi, kelumpuhan, radang rektum, gondongan, rematik, gusi berdarah, sakit gigi berlubang, memperbaiki fungsi pencernaan, serta bahan kosmetika untuk mencegah penuaan (antiaging). Pada buah belimbing wuluh mengandung banyak vitamin C alami yang berguna sebagai penambah daya tahan tubuh dan perlindungan terhadap berbagai penyakit. Kandungan kimia buah belimbing wuluh mengandung golongan senyawa oksalat dan senyawa aktif lainnya yaitu flavonoid, saponin, triterpenoid, alkaloid, tanin, asam amino, mineral, asam askorbat, minyak atsiri dan vitamin.
Penulis: Obel SP.MP
Dosen Prodi Agroteknologi Fak Pertanian Unand