Lima Puluh Kota – Pemerintah Kabupaten Lima Puluh Kota bekerja sama dengan Kantor Kementerian Agama Kabupaten Lima Puluh Kota serta Panitia Hari Besar Islam (PHBI) lakukan rapat persiapan untuk fasilitasi shalat Idul Adha 1445 H yang direncanakan dilaksanakan pada Senin (17 Juni 2024) di Ruang Terbuka Hijau (RTH) Mahkota Berlian Komplek Kantor Bupati Lima Puluh Kota, Sarilamak.
Rapat dipimpin oleh Asisten Perekonomian dan Pembangunan Eki Hari Purnama di Ruang Rapat Wakil Bupati Lima Puluh Kota pada Rabu, (12/06/2024). Hadir dalam rapat tersebut, Asisten Administrasi Umum A.Zuhdi Perama Putra, Kepala Kantor Kemenag Irwan, perwakilan MUI, Kepala Perangkat Daerah, Kabag Kesra Arlen, Kabag Prokompin Andri Yasmen, Kabag Umum Irwandi, dan Wali Nagari lingkup Kecamatan Harau.
Asisten II Eki Hari Purnama dalam rapat menyampaikan bahwa pelaksanaan shalat Idul Adha sudah diatur dalam pasal 29 ayat 1 dan 2 UUD 1945 yakni Negara berdasar atas Ketuhanan Yang Maha Esa; dan Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan untuk beribadat menurut agamanya dan kepercayaannya itu.
“Shalat Idul Adha merupakan representasi dari upaya untuk memaknai wujud tertinggi dari ketakwaan yang dicontohkan Nabi Ibrahim As. Oleh sebab itu, pemerintah memfasilitasi pelaksanaan shalat Idul Adha 1445 H terpusat di RTH Mahkota Berlian Komplek Kantor Bupati Lima Puluh Kota, Sarilamak,” tutur Eki.
Di samping itu, Asisten III A. Zuhdi Perama Putra menyampaikan apresiasi atas pelaksanaan salat Idul Fitri 1445 H yang telah sukses berkat kontribusi Perangkat Daerah dan PHBI dalam mengakomodir masyarakat untuk pelaksanaan shalat di RTH Mahkota Berlian pertama kali nya. Asisten III berharap untuk pelaksanaan shalat Idul Adha pun dapat berjalan dengan lancar. Untuk itu perlu dilakukan persiapan yang matang sampai ke detail terkecil seperti memastikan kebersihan dan kesucian tempat untuk meningkatkan kekhusyukan beribadah.
Sementara itu, Kakan Kemenag Irwan mengatakan bahwa akan membantu untuk menyalurkan daging jika ada nagari yang tidak ada hewan kurban. Hal ini agar momen Idul Adha dapat benar-benar dirasakan oleh semua pihak. (fs)