Oleh: Dr. Silvia Permata Sari, SP., MP.
Dosen Fakultas Pertanian, Universitas Andalas
Kopi saat ini menjadi salah satu kebutuhan penting masyarakat dunia. Pulau Sumatera termasuk salah satu daerah penghasil kopi terbaik saat ini. Beberapa provinsi di pulau emas ini menggiatkan penanaman dan pengolahan kopi tersebut.
Seperti di Kabupaten Kerinci Provinsi Jambi, Kopi merupakan salah satu komoditas perkebunan andalan daerah ini. Kabupaten Kerinci terletak di Provinsi Jambi dengan ketinggan wilayah 500 –1.500 mdpl sehingga sangat cocok ditanami kopi jenis Robusta dan Arabika. Produksi dua jenis kopi ini terdapat di Kecamatan Gunung Raya, Batang Merangin, Keliling Danau, Danau Kerinci, Sitinjau Laut, Air Hangat, Air Hangat timur, Depati VII, Gunung Kerinci, Siulak, Kayu Aro dan Gunung Tujuh.
Data Dinas Perkebunan dan Peternakan(2018) menunjukkan bahwa pada tahun 2017 luas tanamanperkebunan kopi robusta di Kabupaten Kerinci sebanyak 6.914 ha, dengan produksi 3.894 ton dan luas tanaman perkebunan kopi arabika 1.809 hadengan produksi 171 ton. Kabupaten Kerinci merupakan salah satu daerah yang saat ini gencar membudidayakan tanaman kopi.
Jumlah permintaan kopi baik di pasar domestik maupun ekspor terutama kopi jenis green bean di Kabupaten Kerinci pada tahun 2018 mencapai lebih dari 10 ribu ton.tahun -1, namun jumlah permintaan yang dapat dipenuhi hanya sekitar 2.440 ton.tahun-1sehingga hanya dapat memenuhi 24 % dari jumlah permintaan pasar.
Salah satu koperasi tani yang ada di kabupaten kerinci yaitu ALKO (Kopi Alam Korintji) . Dimana koperasi ini memiliki kebun kopi yang menerapkan model sistem pertanian terpadu yang terletak di Desa Danau Tinggi Kecamatan Gunung Kerinci. Pertanian terpadu merupakan sistem yang menggabungkan kegiatan pertanian, peternakan, perikanan, kehutanan dan ilmu lain yang terkait dengan pertanian dalam satu lahan, sehingga diharapkan dapat sebagai salah satu solusi alternatif bagi peningkatan produktivitas lahan.
Perkebunan kopi di ALKO ini menggabungkan antara tanaman kopi, peternakan lebah madu (Apis melifera), ikan, kambing, dan ayam komponen-komponen tersebut memiliki hubungan mutualisme satu sama lain.
Lebah madu mampu menghasilkan madu saat kopi belum waktu panen. Lebah madu (Apis melifera) yang diternakkan ini adalah lebah madu Eropa yang dapat menghasilkan banyak madu dibandingkan lebah madu lokal (Apis cerana) Dengan adanya lebah pada kebun kopi dapat membantu penyerbukan untuk meningkatkan produksi tanaman kopi. Di sisi lain kopi mampu menyediakan nektar dan pollen sebagai pakan bagi lebah madu.
Selain ternak lebah madu, juga dilakukan ternakan kambing dan ayam. Ayam bermanfaat membersihkan gulma di sekitar tanaman kopi karena sifat alaminya yang menceker tanah untuk mencari makanan, serta kedua hewan ini menghasilkan kotoran kotoran ini diolah menjadi pupuk organik dan dapat digunakan untuk tanaman kopi yang mampu eningkatkan produkstivitas lahan melalui peningkatan unsur hara dan memperbaiki struktur tanah .serta di sekitar tanaman kopi juga ditanam pohon naungan lamtoro, daun lamtoro dapat dimanfaatkan sebagai pakan ternak kambing selain itu daun lamtoro mengandung unsur N yang tinggi dan dapat membantu dekomposisi tanah sehingga bagus untuk tanah. Hewan-hewan yang diternakkan seperti kambing,ayam dan ikan ini memiliki nilai ekonomis yang dapat menambah pemasukan untuk para pengelola.
Penerapan sistem pertanian terpadu sangat memiliki manfaat yang bagus seperti mampu menjaga keseimbangan ekosistem di dalamnya sehingga aliran nutrisi dan energi berimbang serta keseimbangan energi tersebut dapat menghasilkan produktivitas yang tinggi dan keberlanjutan produksi terjaga.