Search

Mengenal Diabetes Melitus Tipe 2 Pada Anak dan Remaja

 


Penulis:

Ns. Arif Rohman Mansur, S.Kep., M.Kep

Dosen Prodi S-1 Keperawatan, Universitas Andalas

 

Diabetes tipe 2, suatu penyakit yang dulunya dikenal sebagai masalah kesehatan pada orang dewasa, kini semakin meningkat prevalensinya di kalangan anak-anak dan remaja. Dengan semakin meningkatnya jumlah anak dan remaja yang mengalami obesitas, tantangan kesehatan masyarakat yang terkait dengan diabetes tipe 2 menjadi semakin mendesak (Valaiyapathi et al., 2020; Xu & Verre, 2018).

 

Patofisiologi Diabetes Tipe 2

 

Diabetes tipe 2 pada anak dan remaja dilihat sebagai kontinum dari resistensi insulin (IR), yang ditentukan oleh predisposisi genetik, lingkungan intrauterin, konsumsi makanan berlebih, peningkatan berat badan yang cepat, dan gaya hidup yang buruk. Selain IR, ada beberapa kelainan metabolik lain yang memperparah kondisi ini, seperti disfungsi sel β dan sekresi insulin yang tidak mencukupi, disfungsi sel α, hiper-glukagonemia, dan produksi glukosa hati yang meningkat. Faktor-faktor ini menggarisbawahi kompleksitas dalam perkembangan penyakit (Valaiyapathi et al., 2020).

 

Prevalensi dan Diagnosis

Prevalensi diabetes tipe 2 pada anak dan remaja telah meningkat secara global selama tiga dekade terakhir, sejalan dengan epidemi obesitas. Kelompok minoritas tampaknya lebih terpengaruh. Kriteria diagnostik meliputi kadar glukosa darah puasa ≥126 mg/dL, kadar glukosa plasma selama tes toleransi glukosa oral ≥200 mg/dL, level A1C ≥6.5%, atau kadar glukosa plasma acak ≥200 mg/dL ditambah gejala poliuria, polidipsia, atau penurunan berat badan tanpa disadari (Xu & Verre, 2018).

 

Dampak Kesehatan Jangka Panjang

Obesitas parah di kalangan anak dan remaja adalah suatu keprihatinan kesehatan masyarakat global yang signifikan. Studi menunjukkan bahwa anak dan remaja dengan obesitas parah memiliki risiko yang lebih tinggi daripada mereka dengan obesitas ringan untuk mengembangkan diabetes tipe 2, hipertensi, penyakit hati berlemak, dan dislipidemia. Bahkan, beberapa penelitian menunjukkan adanya hubungan antara obesitas parah pada masa remaja dengan risiko kardiomopati, gagal jantung, kematian akibat penyakit kardiovaskular, dan kematian akibat semua sebab di masa dewasa (Bendor et al., 2020).

 

Kesimpulan

Diabetes tipe 2 pada anak dan remaja merupakan tantangan kesehatan masyarakat yang serius. Pengetahuan yang mendalam tentang patofisiologi, diagnosis, dan dampak jangka panjang dari kondisi ini adalah kunci untuk merancang strategi pencegahan dan pengobatan yang efektif. Mencegah dan mengendalikan obesitas pada anak dan remaja adalah salah satu langkah kritis dalam mengatasi epidemi diabetes tipe 2 di kalangan demografis ini.

 

Daftar Referensi

  • Valaiyapathi, B., Gower, B., & Ashraf, A. P. (2020). Pathophysiology of Type 2 Diabetes in Children and Adolescents. Curr Diabetes Rev, 16(3), 220-229. doi: 10.2174/1573399814666180608074510.
  • Xu, H., & Verre, M. C. (2018). Type 2 Diabetes Mellitus in Children. Am Fam Physician, 98(9), 590-594.
  • Bendor, C. D., Bardugo, A., Pinhas-Hamiel, O., Afek, A., & Twig, G. (2020). Cardiovascular morbidity, diabetes and cancer risk among children and adolescents with severe obesity. Cardiovasc Diabetol, 19(1), 79. doi: 10.1186/s12933-020-01052-1.