Search

Jenis Aplikasi Menguntungkan di Ruang Digital, Ini Pembahasan Lengkapnya



Padang Pariaman — Jenis aplikasi yang tepat dan menguntungkan untuk dioptimalkan, dibahas secara mendalam Kementerian Kominfo RI lewat sebuah webinar di Kabupaten Padang Pariaman, Senin (6/9).


Kominfo RI menghadirkan sederet pakar diantaranya, Dekan Fakultas Psikologi Universitas Malang, Nawangsari Warsi, Dosen Design Produk ITENAS,  Agung Pramudya, Kepala SMAN 12 Kayu Tanam, Dra Rahmawati, lalu Dosen Sosiolog Universitas Negeri Padang, Nora Susilawati, serta Key Opinion Leader oleh Lestari Sagita seorang konten kreator.


“Pendidikan sangat penting dan harus tetap dijalankan walaupun adanya Pandemi Covid 19,” ujar Kepsek SMAN 12 Kayu Tanam, Rahmawati membuka paparannya.


Salah satu solusinya, kata dia, adalah dengan menggunakan kecanggihan media digital dimana para pendidik dan anak didik tetap dapat menjalankan pembelajaran melalui jarak jauh. 


Rahmawati menjelaskan baik tenaga pendidik, anak didik dan para orang tua harus beradaptasi dengan teknologi. 


“Tantangan yang dihadapi dalam literasi digital adalah arus informasi yang banyak dimana para guru dan siswa terlalu banyak menerima informasi. Pada saat bersamaan, adanya konten negatif seperti pornografi, isu SARA yang diterima siswa dan sebagainya,” kata Rahmawati.


Dosen Sosiologi UNP, Nora Susilawati menambahkan banyak aplikasi pendidikan yang dapat mempermudah dalam pembelajaran. Menurutnya, semua pelaku pendidikan harus mengetahui dan memahaminya. 


“Kalau dahulu orang berkata buku adalah jendela dunia, namun sekarang teknologi yang menjadi gerbang dunia,” kata Nora.


Narasumber lain, Nawangsari Warsi menyebut orang tua berperan penting dalam  memberikan ajaran keamanan internet untuk anak agar tidak terjebak dan menjadikan internet sebagai sebuah media yang tidak aman.


“Ajarkan keamanan internet dengan fitur dan aplikasi yang tersedia, membangun pengetahuan tentang internet dan melindungi anak dari kejahatan dunia maya itu sama pentingnya,” kata Nawang.


Agung Pramudya, turut menjelaskan tentang digital skill dan online learning dimana ada hard skill, soft skill dan brainware (kombinasi hardware dan software). 


“Dalam pembelajaran secara online pembelajaran dapat dilakukan secara virtual, lebih mudah bertukar komunikasi, mudah mendistribusikan tugas dan siswa dapat belajar mandiri,” pungkasnya.(rel)