Search

Pemkab Limapuluh Kota Dukung Program Pemerintah Sosialisasikan Peluang Kerja Di Luar Negeri

 


BALI - Dinas Perindustrian Kabupaten Limapuluh Kota dukung program pemerintah untuk pekerja migran Indonesia. Dukungan tersebut direalisasikan dengan ikut mensosialisasikan program penempatan tenaga kerja di luar negeri bagi pencari kerja di Limapuluh Kota. 

Hal itu dikatakan Wakil Bupati Limapuluh Kota Rizki Kurniawan Nakasri ketika menghadiri malam penerimaan penghargaan dari Perhimpunan Pengusaha Penempatan Migran Indonesia (PERPEMINDO) dan kegiatan Focus Group Discussion (FGD) Sosialisasi peluang kerja ke luar negeri dan pembinaan kelembambagaan penempatan di Provinsi Bali, Senin (26/7) kemaren.

Baca Juga: Pemko Payakumbuh Gelar Rapat Evaluasi Penanganan Covid-19

Dikatakan Rizki, melalui kegiatan itu pemerintah daerah mengetahui bahwa ada peluang ratusan ribu pekerjaan di luar negeri dengan pendapatan tinggi. Misalnya bekerja di Jepang dengan gaji minimal Rp. 20 jutaan. 

“Bahkan untuk Jepang saja, Indonesia diberi kuota mengirimkan 70.000 tenaga kerja hingga tahun 2024. Dari sekian banyak kuota tersebut baru terpenuhi sekitar 3.000 orang. Tidak jepang saja, Eropa, Amerika, Taiwan, Timur Tengah, dan Australia. Semuanya dengan gaji menggiurkan.” Kata Rizki ketika dihubungi awak media.

Ditambahkannya, ada dua manfaat yang kita terima ketika mendorong peluang ini. Pertama, mengurangi jumlah pengangguran yang otomatis meningkatkan kesejahteraan. Kedua, meningkatkan jumlah perputaran uang di daerah. Setiap warga yang bekerja ke luar negeri, mayoritas akan mengirimkan uang setiap bulan kepada keluarganya. Uang tersebut akan diinvestasikan atau ditabung. Inilah tujuan utama pemerintahan daerah. 

“Program ini perlu didukung dengan anggaran. Warga Limapuluh Kota yang berniat bekerja ke luar negeri akan dibantu biaya pelatihannya.” Ungkap Rizki.

Baca Juga: Chairul Anwar Serius Sosialisasi Kandidat Wali Kota

Lanjut menurut Rizki, hal ini sejalan dengan visi dan misi kepala daerah untuk mendongkrak sektor pariwisata sebagai Pendapatan Asli Daerah (PAD). Dengan konsep wisata berbasis kampung-kampung bahasa. Misalnya kampung Jepang, Kampung Inggris. 

“Di kampung-kampung itu calon pekerja migran akan berlatih bahasa. Dengan pengelolaan serius maka peminatnya tidak hanya warga Limapuluh Kota. Ini terbuka untuk semua. Bagi yang berminat dapat menghubungi dinas perindustrian dan tenaga kerja Limapuluh Kota.” Tutup Rizki.