Petugas Penangan Covid-19 Datang, Peserta Pertandingan Layang Layang Sudah Lengang
Kotobaru Payobasung --- Tak taat dengan aturan PSBB, Sabtu (16/5) sore, puluhan pecandu permainan layangan dibubarkan oleh satuan tugas penanganan Covid-19 Kota Payakumbuh di Lapangan Bola Kaki Kelurahan Kotobaru Payobasung. Tim dipimpin Kasatpol PP Devitra bersama Kabag Ops Polres Payakumbuh, Kompol Bresman Simanjuntak. Turut mendampingi Camat Payakumbuh Timur diwakili Lurah Kotobaru Payobasung Erfani Yulma.
Kasatpol PP saat dihubungi mengatakan pihaknya sengaja turun bersama Kabag Ops dan personil lainnya setelah menerima laporan dari Camat Payakumbuh Timur dan juga Lurah setempat.
"Patroli sore ini sengaja kita arahkan untuk membubarkan kerumunan orang yang bermain (baca : tanding) layang-layang setelah menerima laporan dari Camat dan Lurah, namun saat sampai dilokasi, sebagian peserta sudah beranjak pulang, sehingga kami hanya memberi peringatan kepada panitia yang menggelar pertandingan tersebut," ujar Devitra.
Sementara Camat Payakumbuh Timur Irwan Suwandi membenarkan adanya aktivitas pertandingan layang-layang itu berdasarkan laporan dari lurah dan tokoh masyarakat setempat.
"Sebelumnya kita sudah memamggil panitia pertandingan dan mengingatkan aturan tentang PSBB. Karena tidak mau taat, maka kami sengaja minta bantuan Aparat terkait untuk bisa melakukan penertiban," ujar Irwan.
Smeentara Lurah Kotobaru Payobasung Erfani Yulma mengatakan bahwa operasi tersebut kurang optimal karena diduga para peserta sudah mengetahui terlebih dahulu perihal kedatangan tim penertiban.
"Saat tim sampai dilokasi, sebagian peserta sudah pulang, mungkin informasi operasi kali ini sudah bocor duluan kepada mereka, terbukti mereka mempercepat selesainya pertandingan, sehingga tim tidak menemukan kerumunan yang berarti dilokasi," papar Lurah Erfani Yulma.
Dalam pantauannya, aktivitas pertandingan layangan tersebut berlangsung setiap sore dilapangan bola kaki kelurahan setempat. Kegiatan dimulai sekitar pukul 17.00 WIB sampai menjelang waktu berbuka.
"Biasanya ramai, peserta dari daerah tetangga juga banyak berdatangan, dan ini tidak wajar disaat daerah kita memberlakukan PSBB, sholat jumat saja kita larang, apalagi pertandingan layangan tentu lebih pantas lagi kita larang secara lebih tegas," tukas Lurah senior ini. (rel)