Search

Wabub Beri Motivasi Siswa Baru SMAN 1 Harau


Limapuluh Kota,-- Mengawali tahun ajaran baru 2018-2019, Wakil Bupati Limapuluh Kota, Ferizal Ridwan membuka sekaligus memberikan motivasi pada kegiatan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) bagi Siswa/siswi baru, di SMA N 1 Harau, Rabu (11/7).

Kegiatan yang berlangsung selama tiga hari tersebut, turut dihadiri Kepala Sekolah SMA N 1 Harau, Drs. Afrizal, dan seluruh Majelis Guru, Staf, karyawan SMA Negeri 1 Harau, pengurus OSIS serta seluruh Siswa/Siswi baru SMA N 1 Harau.

Dalam sambutannya dihadapan para siswa, Wakil Bupati Limapuluh Kota Ferizal Ridwan mengatakan bahwa Konseptor masa pengenalan lingkungan sekolah berasal dari Minangkabau, yaitu falsafah adat alam takambang jadi guru, yang bermakna tanggung jawab seseorang dalam rangka pengembangan diri, dengan melihat semesta sebagai sumber pengetahuan dan tertempanya nilai-nilai keadaban.

"Kalian para siswa harus punya obsesi dan perancanaan untuk masa depan, lingkungan sekolah merupakan tempat berinteraksi dalam mengembangkan diri, maka sejatinya, untuk itulah diadakan masa pengenalan lingkungan sekolah ini," ungkapnya.

Pada kesempatan itu, Wakil Bupati Limapuluh Kota, Ferizal Ridwan juga menjelaskan tentang tagline Harau menuju dunia yang mesti dipahami oleh para generasi muda Limapuluh Kota.

"Kepada generasi muda kita harus selalu tingkatkan kreatifitas, berfikir maju dan mendunia, namun tetap bertindak sesuai dengan budaya luhur bangsa, jangan cuma jadikan Harau menuju dunia hanya sebagai semboyan, tapi tagline Harau menuju dunia merupakan semacam identitas tutorial Kabupaten Limapuluh Kota. Orang tidak kenal dengan Sarilamak atau Tanjung pati, tapi orang lebih mengenal Harau, saatnya para generasi muda untuk berfikir global dan bertindak lokal" terang Ferizal.

Selanjutnya dia juga menerangkan bahwa, yang harus dilakukan untuk menjadikan Harau menuju dunia yaitu dengan menghilangkan sifat "uju" oleh setiap kelompok kepentingan dan tatanan hidup di  Kabupaten Limapuluh Kota, karena makna "uju" bagi masyarakat minang merupakan sebuah kesombongan atau ego sektoral.

"Ada tiga kunci menghilangkan "uju", yang pertama Menjaga tradisi adat budaya dan kebiasaan yang baik seperti sopan santun. Dan tentu itu akan menciptakan imej yang baik. Yang kedua dengan menegakkan syarak, yakni merupakan salah satu bentuk kepatuhan peribadatan terhadap agama. Selanjutnya yang ketiga dengan cara mambangkik batang tarandam, yang bermakna bagaimana kita membangkitkan marwah dan jati diri serta kemuliaan. Dengan semua ini tentu kita akan menghasilkan generasi yang cemerlang," pungkas pria yang akrab disapa Buya itu.

Kepala Sekolah SMA N 1 Harau, Drs. Afrizal, dalam sambutannya mengucapkan selamat datang kepada siswa/siswi baru dan selamat bergabung di sekolah SMA N 1 Harau.

"Masa pengenalan lingkungan sekolah adalah dalam rangka pembentukan karakter moral, sopan santun dan akademik serta kompetensi siswa dalam menggapai prestasi," ucapnya.

Dirinya juga berharap kegiatan MPLS ini akan menjadikan para siswa/siswi memiliki kemampuan mengakses memahami dan menggunakan sesuatu secara cerdas melalui berbagai aktifitas, serta memiliki akhlak yang baik.

"Masa pengenalan lingkugan sekolah ini merangkum literasi, yaitu wajib membaca, berhitung, bahasa indonesia, bahasa ingris serta kemampuan internet", pungkas Afrizal. (*/rel)