EcoTrace : Jejak Baru Riset Kopi Sehat dari PPNP
EcoTrace : Jejak Baru Riset Kopi Sehat dari PPNP, Menggabungkan Circular Economy dan Blockchain yang bermitra dengan PT Pesona Global Multikarya (PGM)
Payakumbuh,Salingkaluak.com, – Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh (PPNP) bersama CERI ARKA Nusantara melalui penelitian pada program SINERGI yang didanai oleh Kemendiktisaintek resmi meluncurkan riset unggulan bertajuk EcoTrace yang berfokus pada pengembangan kopi Arabika Sumatera yang rendah akrilamida, tinggi antioksidan, dan berdaya saing global.
EcoTrace mengusung konsep circular economy, dengan memanfaatkan limbah pascapanen dan sisa pengolahan kopi menjadi produk bernilai tambah, serta mengintegrasikan teknologi blockchain untuk memastikan transparansi asal-usul kopi dari kebun hingga ke konsumen.
Dalam pengembangan dan hilirisasi, PPNP menggandeng mitra industri strategis PT Pesona Global Multikarya (PGM), perusahaan eksportir komoditas kopi berbasis di Sumatera Barat. PGM membawa pengalaman dalam perdagangan global, serta menerapkan sistem traceability berbasis blockchain dalam seluruh rantai pasoknya.
PT Pesona Global Multikarya (PGM), perusahaan perdagangan komoditas kopi, teh, dan kakao yang berbasis di Padang, menyatakan dukungan penuh terhadap riset EcoTrace, sebuah inisiatif dari Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh (PPNP) dan CERI ARKA Nusantara.
Direktur PGM, Tiara Zul Afifah, menegaskan bahwa keterlibatan PGM dalam penelitian ini merupakan langkah strategis yang sejalan dengan visi perusahaan:
“Kemitraan ini adalah langkah nyata menghadirkan kopi sehat Nusantara ke dunia internasional. Melalui riset EcoTrace yang dikembangkan PPNP, dengan dukungan teknologi blockchain, kami percaya kopi Sumatera akan semakin kompetitif, berkelanjutan, dan transparan asal usulnya. Hal ini sejalan dengan komitmen PGM untuk menghadirkan produk berstandar internasional sekaligus meningkatkan kesejahteraan petani.”
Komisaris PGM, Pebriyansah, juga menambahkan:
“Kami mendukung penuh kolaborasi ini. Sinergi antara akademisi, peneliti, dan dunia usaha akan melahirkan inovasi besar yang bukan hanya menguntungkan pasar, tetapi juga membawa dampak sosial positif bagi masyarakat dan lingkungan.”
Penelitian EcoTrace yang menggabungkan circular economy dan teknologi blockchain terbukti mendukung visi dan misi PGM yang akan menyediakan produk berkualitas tinggi sesuai standar internasional, meningkatkan kesejahteraan petani dan produsen local, menerapkan perdagangan yang transparan dan berkelanjutan dan memanfaatkan teknologi digital dalam distribusi dan pemasaran.
Dengan dukungan manajemen PGM, riset ini diharapkan memperkuat posisi kopi Arabika Sumatera sebagai komoditas unggulan global yang mengedepankan mutu, keberlanjutan, dan transparansi.
Melalui EcoTrace, diharapkan kopi Arabika Sumatera tidak hanya hadir sebagai produk unggulan Nusantara, tetapi juga sebagai pionir kopi sehat yang memenuhi tren global akan kesehatan, keberlanjutan, dan transparansi.
“EcoTrace menunjukkan bahwa riset tidak hanya berhenti di ruang laboratorium, tetapi bisa diimplementasikan dalam kehidupan nyata. Melalui program ini, kami berupaya merancang model bisnis kopi sehat yang dapat diterapkan oleh UMKM dan petani lokal. Inovasi EcoTrace bukan sekadar memberi nilai tambah pada produk kopi, tetapi juga menjawab kebutuhan pasar global yang semakin menuntut produk sehat, berkelanjutan, dan transparan,” ungkap Prof. Rince Alfia Fadri bersama tim peneliti: Prof. Novizar, Prof. Edi Syafri, Dr. Mimi Harni, Dr. Mulianti, Rifly Arifansyah, Sherlya Wanda, Fina Firdiyanti, serta anggota lainnya.
EcoTrace adalah babak baru perjalanan kopi Nusantara. Lebih dari sekadar minuman, kopi ini membawa pesan kesehatan, kepedulian terhadap bumi, dan nilai tambah bagi petani. Dari Payakumbuh, kopi Sumatera melangkah pasti.

.jpeg)
