Kenali Tanda Keterlambatan Bicara Pada Anak Untuk Pencegahan Sejak Dini
![]() |
foto by google |
Penulis:Mutia
Farlina,
Dosen Keperawatan Unand
Kemampuan berbicara dan berbahasa adalah pondasi penting dalam proses tumbuh kembang anak. Namun banyak orang tua yang belum menyadari tanda keterlambatan yang terjadi pada anak mereka, bahkan seringkali orang tua terlambat memeriksakan kondisi anak mereka ke pusat pelayanan kesehatan. Keterlambatan bicara dapat berdampak buruk pada kemampuan berkomunikasi anak, proses belajar serta kehidupan sosial anak dimasa depan. Menurut para ahli, anak usia dibawah lima tahun mengalami keterlambatan bicara sekitar 5% hingga 20%. Hal ini menunjukkan presentase yang cukup besar, anak mengalami keterlambatan bicara bahkan sejak dini. Orang tua perlu waspada menanggapi hal ini agar dapat terdeteksi lebih dini dan masalah ini bisa segera diatasi.
Jangan Anggap Remeh: Kenali Tanda Keterlambatan Bicara pada Anak
Keterlambatan bicara adalah kondisi perkembangan kemampuan bicara anak yang lebih lambat dan tidak sesuai usianya. Dalam perkembangannya, anak sudah mampu mengucapkan kata pertamanya di usia 12 bulan, mengucapkan beberapa kata di usia 18 bulan setidaknya 20 sampai 50 kata, mulai merangkai kalimat sederhana minimal 2 kata pada usia 2 tahun dan pada usia 4 tahun anak dapat merangkai kalimat yang lebih panjang serta berbicara dengan jelas.
Waspadai Faktor Penyebab Keterlambatan Bicara
Keterlambatan bicara pada anak dapat disebabkan oleh banyak faktor diantaranya lingkungan yang kurang interaktif, kondisi medis, serta faktor genetik. Anak yang memiliki riwayat keluarga dengan gangguan bicara cenderung memiliki risiko tinggi. Masalah kesehatan seperti gangguan pendengaran, atau gangguan perkembangan seperti anak dengan gangguan pemusatan perhatian ADHD (Attension Deficit Hyperactivity Disorder) dapat mempengaruhi kemampuan bicara anak. Kurangnya lingkungan rumah yang interaktif dalam menstimulasi bicara anak, minimnya kosakata yang didapatkan anak dalam percakapan sehari-hari dapat menyebabkan anak lebih rentan mengalami keterlambatan bicara. Selain itu, anak yang sering menatap layar berlebihan (Screen time) memiliki sedikit kesempatan untuk berinteraksi secara langsung sehingga menjadi penyebab meningkatnya risiko keterlambatan bicara.
Cegah dan Atasi Sejak Dini
Orang tua sebagai orang yang paling dekat dengan anak memiliki peran besar dalam meminimalkan kemungkinan keterlambatan bicara. Adapun upaya yang dapat dilakukan adalah dengan seringnya bercerita atau membaca buku bersama, bermain bersama, kurangi screen time bahkan tidak disarankan untuk anak usia dibawah 2 tahun serta mengajak anak bercakap-cakap dalam pembicaraan ringan yang menyenangkan. Komunikasi dua arah yang tercipta antara orang tua dan anak, akan membantu anak dalam memperkaya bahasa.
Lebih lanjut jika orang tua merasa ada yang tidak wajar dalam perkembangan bicara anak, deteksi dini merupakan kunci dalam memberikan intervensi yang tepat untuk meminimalkan dampak buruk keterlambatan bicara pada anak. Para ahli merekomendasikan orang tua dan tenaga kesehatan untuk melakukan pemeriksaan perkembangan secara rutin agar masalah ini dapat terdeteksi lebih awal. Terapi bicara dan pendampingan khusus yang sesuai terbukti efektif dalam mengejar ketertinggalan dan membantu anak mencapai tumbuh kembang yang optimal.
Mengenali tanda keterlambatan bicara pada anak, faktor penyebab serta pencegahan sejak dini adalah langkah awal yang sangat penting. Intervensi yang tepat serta dukungan lingkungan yang baik akan memberikan peluang besar untuk anak bisa berkembang secara optimal. Orang tua dan petugas kesehatan perlu bergandengan tangan untuk memastikan setiap anak memiliki kemampuan bicara yang baik di masa depan.
Referensi
Alias, A. and Ramly, U. (2021). Parental involvement in speech activities of speech delayed child at home.. https://doi.org/10.2991/assehr.k.210407.241
Asghar, S., Riaz, M., Kalsoom, U., & Mustafa, Z. (2023). Level of negative emotional states among parents of speech and language delay. JHRR, 3(2), 550-554. https://doi.org/10.61919/jhrr.v3i2.138
Bessell, A., Sell, D., Whiting, P., Roulstone, S., Albery, L., Persson, M., …
& Ness, A. (2013). Speech and language therapy interventions for children
with cleft palate: a systematic review. The Cleft Palate-Craniofacial Journal,
50(1), 1-17. https://doi.org/10.1597/11-202
Chong, W., Rahman, F., & Harun, N. (2022). Screen time of children with
speech delay: a cross‐sectional study in a tertiary center in kuantan,
malaysia. Pediatrics International, 64(1). https://doi.org/10.1111/ped.15105
Feltner, C., Wallace, I., Nowell, S., Orr, C., Raffa, B., Middleton, J., …
& Kahwati, L. (2024). Screening for speech and language delay and disorders
in children 5 years or younger. Jama, 331(4), 335. https://doi.org/10.1001/jama.2023.24647
Kumar, A., Zubair, M., Gulraiz, A., Kalla, S., Khan, S., Patel, S., … & Qavi, M. (2022). An assessment of risk factors of delayed speech and language in children: a cross-sectional study. Cureus. https://doi.org/10.7759/cureus.29623
Shaaban, T. (2024). The effectiveness of speech-language intervention on expressive vocabulary and social communication in preschool-aged children with language delay. Joe, 38(150), 39-64. https://doi.org/10.34120/joe.v38i150.293