Agam,Salingkaluak.com,- Tim pengabdian Universitas Andalas (Unand) kembali menunjukkan komitmennya untuk memberdayakan masyarakat melalui inovasi ramah lingkungan. Kali ini, tim yang diketuai oleh Dr. Gusmini, sekaligus bertindak sebagai narasumber utama, menggelar penyuluhan tentang pembuatan dan manfaat eco enzim di Nagari Sungai Puar, Palembayan, Kabupaten Agam. Kegiatan ini berlangsung dari Agustus hingga November, dengan antusiasme tinggi dari masyarakat setempat.
Mengubah Limbah Menjadi Solusi
Dalam era di mana limbah organik sering
kali menjadi masalah lingkungan, eco enzim hadir sebagai solusi. Pada
penyuluhan tersebut, Dr. Gusmini menjelaskan bahwa eco enzim adalah cairan
hasil fermentasi limbah organik seperti kulit buah, sayuran, gula merah, dan
air. Proses pembuatan eco enzim ini tidak hanya membantu mengurangi limbah,
tetapi juga memberikan manfaat luas untuk pertanian, rumah tangga, hingga
kesehatan.
"Eco enzim adalah contoh nyata
bagaimana limbah yang sering dianggap tidak berguna dapat diubah menjadi produk
bernilai tinggi. Selain ramah lingkungan, cairan ini memiliki banyak
kegunaan," ujar Dr. Gusmini dalam pembukaannya.
Proses Pembuatan yang Sederhana
Salah satu sesi yang paling ditunggu adalah
demonstrasi cara pembuatan eco enzim. Dalam kesempatan ini, peserta
diperkenalkan pada bahan-bahan dasar yang dibutuhkan, yaitu:
1. Limbah organik: Kulit buah seperti
jeruk, mangga atau kulit sayuran.
2. Gula merah: Sebagai sumber karbon untuk
fermentasi.
3. Air bersih: Sebagai pelarut
Dr. Gusmini menjelaskan perbandingan yang
digunakan dalam proses pembuatan, yaitu 1 bagian gula merah, 3 bagian limbah
organik, dan 10 bagian air. Semua bahan dicampur dalam wadah tertutup, namun
diberi ruang untuk udara agar proses fermentasi dapat berlangsung.
"Waktu inkubasi untuk eco enzim ini
sekitar tiga bulan. Selama masa fermentasi, wadah harus dibuka sesekali untuk
mengeluarkan gas hasil fermentasi. Setelah itu, cairan dapat disaring dan
digunakan," papar Dr. Gusmini sembari mempraktikkan langkah-langkah
tersebut di depan peserta.
Manfaat yang Luar Biasa
Setelah menjelaskan proses pembuatan,
narasumber juga memaparkan berbagai manfaat eco enzim, yang membuat peserta
semakin tertarik untuk mencobanya di rumah.
1. Untuk Pertanian
Eco enzim dapat digunakan sebagai pupuk
organik cair yang mampu meningkatkan kesuburan tanah dan memperbaiki struktur
tanah. Selain itu, cairan ini juga berfungsi sebagai pestisida alami untuk
mengendalikan hama dan penyakit tanaman.
2. Untuk Rumah Tangga
Sebagai cairan pembersih serbaguna, eco
enzim dapat digunakan untuk mencuci piring, membersihkan lantai, bahkan
menghilangkan noda pada pakaian. "Ini adalah alternatif murah dan aman
dibandingkan dengan produk pembersih kimia," tambah Dr. Gusmini.
3. Untuk Kesehatan
Eco enzim juga memiliki manfaat untuk
kesehatan, seperti menghilangkan bau tidak sedap di sekitar lingkungan,
mengurangi populasi nyamuk, dan membersihkan udara. Beberapa peserta juga
berbagi pengalaman bahwa cairan ini dapat membantu mempercepat penyembuhan luka
ringan.
Antusiasme Masyarakat
Kegiatan ini mendapat sambutan hangat dari
masyarakat Nagari Sungai Puar. Para peserta, yang terdiri dari petani, ibu
rumah tangga, hingga generasi muda, aktif bertanya dan berdiskusi dengan
narasumber. Salah satu peserta mengaku baru mengetahui bahwa limbah dapur bisa
diubah menjadi sesuatu yang bermanfaat.
"Biasanya, kulit buah langsung dibuang.
Sekarang saya tahu, ternyata bisa dijadikan eco enzim yang punya banyak
manfaat. Saya pasti akan mencobanya di rumah," ujarnya dengan semangat.
Dukungan dari Pemerintah Nagari
Kegiatan penyuluhan ini juga didukung oleh
Pemerintah Nagari Sungai Puar. Kepala Nagari menyampaikan apresiasinya terhadap
upaya Universitas Andalas dalam memberdayakan masyarakat melalui ilmu
pengetahuan dan teknologi.
"Kami sangat berterima kasih atas
kegiatan ini. Semoga masyarakat bisa terus mempraktikkan ilmu yang didapatkan,
sehingga dapat membantu meningkatkan kualitas lingkungan dan kehidupan
sehari-hari," ujar Kepala Nagari.
Sebagai penutup, Dr. Gusmini mengajak
masyarakat untuk terus belajar dan berinovasi dengan eco enzim. Ia juga
mengingatkan pentingnya menjaga kelestarian lingkungan melalui pengelolaan
limbah organik yang baik.
"Kami berharap kegiatan ini menjadi
langkah awal untuk perubahan yang lebih besar. Jika setiap rumah tangga di
Nagari Sungai Puar mulai memproduksi dan menggunakan eco enzim, dampaknya pasti
akan luar biasa,"
Penyuluhan eco enzim yang digagas oleh tim
pengabdian Universitas Andalas ini tidak hanya menjadi wadah untuk berbagi
pengetahuan, tetapi juga menciptakan kesadaran kolektif akan pentingnya menjaga
lingkungan. Dengan semangat masyarakat yang tinggi, inovasi sederhana seperti
eco enzim dapat menjadi motor penggerak perubahan menuju kehidupan yang lebih
baik dan berkelanjutan.
Masyarakat Nagari Sungai Puar kini memiliki
harapan baru untuk memanfaatkan limbah organik secara optimal, sekaligus
berkontribusi dalam menjaga lingkungan. Semoga langkah kecil ini dapat terus
berkembang dan menjadi contoh bagi nagari lainnya di Sumatera Barat.
Oleh : Ryan Budi Setiawan (Dosen Faperta Unand)