Search

Mengapa Warga Limapuluh Kota Lebih Memilih Berobat Ke Kota Payakumbuh?


Limapuluh Kota,- Beberapa hari belakangan hangat dibicarakan permasalahan penanganan kesehatan di Kabupaten Limapuluh Kota. Masyarakat Limapuluh Kota lebih cendrung berobat ke RSUD Adnan WD Kota Payakumbuh daripada ke RSUD Achmad Darwis milik pemkab Limapuluh Kota yang berada di kecamatan Suliki. 

Walau ada himbauan atau edaran bisa jadi sudah di SK kan oleh kepala daerah kepada seluruh puskesmas yang ada di Limapuluh Kota untuk rujukan pasien diarahkan ke RSUD Achmad Darwis Suliki, namun pilihan pasien lebih dominan ke RSUD Adnan WD. 

Dari pandangan kasat mata tentu saja pilihan ke Adnan WD Payakumbuh lebih utama daripada ke Suliki. Banyak faktor menjadi penyebab pilihan tersebut. Faktor utama tentu jarak dari rumah warga/pasien ke rumah sakit. 

Luas wilayah dan topografi kabupaten Limapuluh Kota yang cukup luas sangat berpengaruh akan sikap masyarakat untuk menentukan pilihan pelayanan medis di daerah ini. 

Diketahui kabupaten Limapuluh Kota memiliki luas lebih kurang 3.354,30 km persegi. Ujung Utara dan timur berbatasan langsung dengan kabupaten Kampar Provinsi Riau. Wilayah Selatan berbatasan dengan Tanah Datar dan Kabupaten Sijunjung. Sementara bagian Barat berbatasan dengan kabupaten Agam dan Pasaman. 

Seperti warga Limapuluh Kota dari kecamatan Kapur IX dan Pangkalan koto baru, Serta kecamatan Harau yang merupakan ibukota kabupaten tentu lebih cendrung ke Kota Payakumbuh berobat. Untuk ke Suliki akan menambah jauh jarak tempuh untuk mendapat pelayanan medis. Tentu sangat beresiko akan keselamatan pasien. 

Hal yang sama juga dirasakan masyarakat di Selatan Limapuluh Kota. Warga Lareh Sago Halaban, Luak, Situjuah Limo nagari, serta kecamatan batu hampar tentu akses terdekat untuk mendapatkan pelayanan medis adalah kota Payakumbuh. Juga nagari/kecamatan yang terdekat ke Kota Payakumbuh warganya akan memilih ke Adnan WD atau Rumah sakit swasta yang ada di pusat kota Payakumbuh untuk mendapatkan pelayanan medis. 

Selain jarak, dari segi sumber daya manusia dan peralatan rumah sakit umum daerah yang ada di Kota Payakumbuh lebih unggul daripada RSUD Achmad Darwis, walau type kedua rumah sakit yang ada di Luak Limopuluah ini sama type C. Tapi RSUD Adnan WD sudah memiliki pelayanan jauh lebih unggul dari RSUD Achmad Darwis. 

Salah satu pembanding pelayanan medis yang terpantau saat ini di duo rumah sakit yang ada di Luak Limopuluah ini adalah,  Adnan WD sudah memiliki unit Hemodialisa cuci darah,  CT scan, pemeriksaan lab patologi anatomi. Yang biasanya pasien. Ke Bukittinggi sekarang sudah bisa dilayani di RSUD Adnan WD. Tidak sedikit juga warga Limapuluh Kota butuh pelayanan di unit tersebut. Tentu pilihan mereka ke Adnan WD, karena jika tidak harus ke Bukittinggi untuk mendapatkan pelayanan tersebut. 

Tidak dapat kita pungkiri seiring kemajuan teknologi, pola pikir masyarakat tentu akan terus meningkat. Pilihan cepat tepat dan maksimal dalam pelayanan kebutuhan mereka akan menjadi target utama. Apalagi dalam hal kesehatan/pelayanan medis. Karena ada faktor nyawa yang akan diselamatkan. 

Menurut hemat kita, duo faktor diatas bisa jadi catatan khusus bagi pemkab Limapuluh Kota bersama instansi terkait kedepan untuk peningkatan pelayanan medis bagi warga kabupaten ini. 

Limapuluh Kota butuh penambahan rumah sakit serta peningkatan kualitas peralatan dan sumber daya manusia di RSUD Achmad Darwis Suliki. 

Penambahan rumah sakit tentu tidak lepas dari keberadaan rumah sakit yang ada saat ini dengan hamparan wilayah kabupaten Limapuluh Kota yang cukup luas. 

Peningkatan pelayanan dengan memaksimalkan sumber daya manusia dan peralatan di RSUD Achmat Darwis untuk membuat masyarakat Limapuluh Kota tidak lagi enggan untuk mendapat pelayanan medis di Rumah Sakit daerah tersebut. 

Dari pantauan kita dilapangan tidak jarang ditemukan kejadian pasien yang hanya singgah sebentar di RSUD yang ada di Suliki akhirnya di rujuk ke Kota Payakumbuh karena kurangnya peralatan untuk menangani pasien tersebut. 

Mungkin juga salah satu solusi pembangunan  rumah sakit di sekitar ibukota Kabupaten. Sehingga bisa memangkas jarak tempuh sebahagian besar warga Limapuluh Kota untuk bisa mendapatkan pelayanan medis dari rumah sakit milik daerah. 

Juga dengan tidak menutup kerjasama pelayanan medis dengan Kota Payakumbuh agar kebutuhan pelayanan kesehatan masyarakat Limapuluh Kota bisa terpenuhi dengan baik. 

Mungkin hal ini bisa jadi salah satu program bagi para kandidat Bupati/Wakil Bupati Limapuluh Kota yang terpilih nantinya di Pilkada Serentak 2024 ini. 

Sekitar 396.427 jiwa warga limapuluh kota menurut data statistik 2023 yang tersebar di 13 kecamatan dengan 79 nagari butuh pelayanan kesehatan maksimal. Mereka berada di berbagai lapisan ekonomi. 


Pajacombo, Minggu 21 April 2024

ZAl AMBO (URANG DANGAU)