Search

Warga Luak Limo Puluah Keluhkan Langkanya Gas LPG 3 Kg

Limapuluh Kota,- Dalam beberapa minggu ini warga Luak Limopuluah (Payakumbuh & Limapuluh Kota) Keluhkan kelangkaan gas LPG 3 kg. Jangankan warung warung yang biasa menjual gas, di pangkalan saja tidak ditemukan gas subsidi tersebut. 

Dalam beberapa waktu belakangan sangat sulit mendapatkan gas elpiji 3 kg, cerita Nunung salah seorang ibu rumah tangga pengguna elpigi 3 kg. Biasanya bisa didapat di warung atau agen terdekat. Sekarang keliling nyari gas cerita ibu 5 anak ini kepada awak media pada Jumat 26/5/23 kemaren. 

Hal yang sama juga di rasakan masyarakat Limapuluh Kota. Beberapa orang warga di Utara Limapuluh Kota juga keluhkan kelangkaan gas elpiji 3 kg ini. Harus keliling seharian mencari gas elpiji ini, cerita Siman, Feri dan Afdi kepada awak media. 

Hal yang sama juga dirasakan oleh Dapit warga Payakumbuh Utara, Kota Payakumbuh. Kepada awak media pada Jumat (26/5) malam Dapit keluhkan kelangkaan gas elpiji ini. Pusing tujuh keliling mencari keberadaan tabung gas. Pelaku usaha UMKM itu harus bolak balik mengelilingi warung warung yang biasa menyediakan tabung  3 kg tersebut, ujar Dapit

Namun usaha yang dilakukan oleh Dapit tidak semudah membalikan telapak tangan. Dirinya harus berputra putar dulu sampai ke daerah Kecamatan lainnya yang ada di Kota Payakumbuh untuk mendapatkan keberadaan si tabung melon yang dalam beberapa hari belakangan ini menjadi barang langka.

“Iya mau gimana lagi. Kalau enggak gini mau masak pakai apa, di mana-mana kosong,” ujarnya.

Mirisnya menurut pelaku usaha UMKM tersebut, akibat kelangkaan itu dirinya harus membayar lebih dari harga Het demi mendapatkan si tabung melon.

Fenomen yang dirasakan masyarakat kalangan menengah ke bawah tersebut sangat kontradikrif bila merjuk pernyataan sales  Branch Manajer (SBM) PT Pertamina Rayon IV  Sumbar, Yudhistira. Seperti dikutip pernyataan keterangannya di salah satu pemberitaan, ia mengatakan tidak benar keberadaan tabung gas 3 kg langka di kota Payakumbuh. Dirinya justru dengan yakin dan percaya diri jika stok tabung melon di kota Payakumbuh aman dan tidak ada masalah serta kendala di masyarakat bebernya, Kamis 25 Mei 2023.

Akan tetapi keterangan dari SBM Manajer PT Pertamina Rayon IV Sumbar itu terang saja dibantah oleh elemen masyarakat. Seperti yang dikatakan oleh pemerhati sosial kemasyarakatan, Alfian. Menurutnya dalam beberapa waktu belakangan ini keberadaan si tabung melon bersubsidi itu mulai langka di Kota Payakumbuh. Banyak warga kalangan ekonomi menengah ke bawah mengeluhkan hal tersebut. Bisa jadi dengan turunya Tim gabungan yang dimotori oleh Satpol PP Payakumbuh ke salah satu agen gas 3 kg beberapa hari yang lalu terkait laporan serta keluhanan warga, ungkapnya.

Terkait keterangan Pihak PT Pertamina Rayon IV Sumbar yang mengatakan kondisi gas melon di Payakumbuh aman, ini perlu dipertanyakan sikap Keprofesionalan kinerjanya. 

"Dari mana yang bersangkutan mendapatkan data?,atau hanya sekedar mendapatkan laporan saja dari agen. Jika ia, maka perlu dipertanyakan keprofesionalan kinerjanya," beber Alfian, Sabtu (27/5) siang.

Menurut aktifis sosial masyarakat tersebut, ada dugaan permainan oknum agen dan pangkalan di bagian hilir ini. Di sinyalir demi mendapatkan keuntungan yang lumayan besar, stok gas 3 kg yang secara aturan diperuntukan untuk warga kota setempat diduga justru disuplai dan di salurkan ke daerah lain, ungkapnya.

Alfian menuturkan adanya dugaan permainan oknum agen serta pangkalan nakal itu bukan isapan jempol semata. Mereka nekad menjual ke wilayah lain demi mengejar keuntungan yang lebih besar. Akibatnya, masyarakat merasakan dampaknya. Jikapun ada barang dilokasi peruntukan, tentu dengan kondisi terbatas serta harganya jauh dari nilai yang telah ditetapkan. Untuk itu dirinya meminta agar Pertamina bekerja secara profesional melakukan penyuplaian serta pengawasan lapangan, tutupnya.