Salingka Luak,-fenomenal hujan es di daerah ini sudah bukan barang baru. serpihan batu es yang turun sebelum hujan sudah sering terjadi di Payakumbuh dan Limapuluh Kota.
Masyarakat Payakumbuh terutama sekitar tempat tinggal penulis menyebut hujan es ini dengan nama hujan maniak (manik). Karena serpihan batu es mirip dengan manik manik yang dipasang dibaju sebagai hiasan.
Penulis sendiri sudah tidak sekali dua kali mendapati yang namanya hujan es alias hujan maniak ini semenjak kecil. Belum lagi dari cerita orang tua di kampung ini. Jika terjadi hujan es (maniak) kita dulu dimasa kecil lansung di suruh naik kerumah dan dilarang mandi hujan hujan.
Hal ini tidak lain untuk menjaga keselamatan. Karena setiap hujan yang diawali turunnya serpihan es ini sudah dipastikan ada disusul angin kencang yang dikampung namanya Limbubu dan orang sekarang akrab dengan nama badai.
Hujan yang disertai angin kencang setelah turunnya serpihan es ini sering menumbangkan pepohonan bahkan atap rumahpun bisa beterbangan. Dari dahulu tetua kampung penulis selalu mengingatkan jika ada hujan es waspada. Jangan biarkan anak anak main hujan dan hindari duduk dekat kaca pintu atau jendela.
Pengalaman penulis saat mendapati hujan es,orang tua selalu menyuruh menjauh dari jendela kaca dan mereka akan memperhatikan arah angin dan liuk pohon dekat rumah yang dipusar angin kencang alias limbubu.
Untuk itu jika pembaca mendapati hujan es sebaiknya mencari posisi aman dalam rumah, dan bagi yang berkendara lebih baik mencari lokasi parkir yang aman dari pepohonan. Jangan sampai tertimpa pohon tumbang atau dahan pohon yang patah oleh angin seperti yang terjadi Di Taram dan Jalan Lingkar Utara Payakumbuh pada Sabtu 16/6 kemaren.