PADANG – Bertempat di ruang rapat gedung KONI provinsi Sumatera Barat, Jl. Rasuna Said kota Padang, hari ini, Minggu (13/5) Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Ikatan Media Online (IMO) Indonesia Sumatera Barat menggelar rapat konsolidasi.
Menurut Ketua DPW IMO Sumbar, Amin Pratikno didampingi Sekertaris Anul Zufri, SH. MH serta Bendahara Cimrawati, S.I.Kom, rapat konsolidasi tersebut digelar terkait telah diterbitkannya Surat Keputusan (SK) pengurus Ikatan Media Online (IMO) Indonesia Sumatera Barat, baru-baru ini.
“Selain untuk mempererat jalinan silaturrahmi jelang masuknya bulan Ramadhan, rapat ini juga bertujuan untuk memperkokoh kekompakan antar sesama pengurus IMO di Sumbar, mengingat selama ini masih ada beberapa anggota dan pengurus DPW yang belum saling mengenal dan hanya melakukan komunikasi dalam grup WatsApp saja,” ujar Amin.
Dalam kesempatan tersebut, Amin juga memaparkan tentang apa dan bagaimana tujuan didirikannya IMO-Indonesia oleh para inisiatornya, hingga dilaksanakannya deklarasi dan Rakernas I di Bali, belum lama ini.
“Salahsatu tujuan dibentuknya organisasi khusus bagi para pemilik atau pengusaha media online ini oleh para penggagasnya, adalah untuk menjadi wadah tempat berkumpul dan bernaungnya pemilik media online dimanapun berada,” terangnya.
Dan sejauh ini, lanjut Amin, IMO Indonesia telah berdiri di hampir seluruh provinsi yang ada di negeri ini. Namun demikian, memang belum seluruh kepengurusan DPW di masing-masing provinsi yang dikukuhkan atau dilantik.
“Seperti kepengurusan kita di Sumbar ini, baru mendapatkan SK dan belum dikukuhkan. Untuk itu, dalam kesempatan ini saya berharap akan dapat muncul ide-ide terkait rencana kita untuk melaksanakan pelantikan usai lebaran tahun ini,” sebut pria yang merupakan pemilik media online wartaandalas.com itu.
Lebih jauh, dalam rapat tersebut Amin juga menjelaslkan bahwa IMO-Indonesia adalah wadah khusus bagi perkumpulan Perusahaan Pers yang bergerak di bidang media online yang besifat mandiri, terbuka, demokrasi dan profesional.
“IMO-Indonesia beranggotakan para pemilik modal/pengusaha media online yang melakukan kegiatan kewartawanan berbasis website, dengan kata lain anggota IMO adalah pemik media online eperti yang diatur dalam AD/ART organisasi,” tegas Amin.
Sementara itu, Syaiful, SH. M.Hum sebagai dewan pembina IMO Sumbar juga turut memberikan arahan terkait langkah dan upaya dalam target perkembangan IMO di Sumbar.
“Sebagai organisasi yang masih terbilang baru, tentu kita tidak akan bisa berjalan sendiri-sendiri. Artinya, kita harus mampu merangkul berbagai pihak seperti yang telah dilakukan di kota Sawahlunto, dengan menjalin MoU dengan Kementrian Agama,” ungkap pria yang sehari-harinya menjabat sebagai Ketua Umum KONI Sumbar itu.
Untuk itu, imbuh Syaiful, kedepannya kita harus terus meningkatkan kualitas media online yang kita miliki serta harus banyak melakukan MoU dengan berbagai pihak, baik itu pemerintah maupun swasta, sesuai dengan program dari DPP IMO-Indonesia.
“Agar IMO Sumbar ini lebih cepat maju dan berkembang, maka setiap anggota harus melakukan konsolidasi organisasi dan memperkenalkan IMO pada masyarakat luas,” ujar Syaiful.
Dihadapan para pengurus IMO Sumbar yang hadir, Syaiful yang juga pemegang mandate Ikatan Penulis dan Jurnalis Indonesia (IPJI) dan Perkumpulan Wartawan Online (PWO) Independen Indonesia itu berjanji akan segera merealisasikan kepemilikan kantor yang akan dimanfaatkan sebagai kantor bersama, sebagai central koordinasi dan aktivitas organisasi.
Senada dengan Syaiful, Sekretaris IMO Sumbar Anul Zufri manambahkan, untuk melakukan pelantikan yang direncanakan usai lebaran ini, harus ada persiapan yang matang.
“Terutama IMO Sumbar harus punya sekretariat di kota Padang. Disamping itu, IMO Sumbar juga harus mempunyai konsep dan tema yang jelas untuk mendukung pembangunan Sumatera Barat,” pungkasnya.
Hadir dalam kegiatan tersebut, sejumlah pengurus IMO Sumbar diantaranya Tisna, S.Pd, M. Rizky Markiano, Yuamran, Siti Rahmadani Hanifa, Amd, Falsanar Piliang, S. Ag dan Zakirman Tanjung.
Dari rapat tersebut disepakati bahwa dalam waktu dekat ini akan kembali melakukan pertemuan guna merumuskan kerangka dan mekanisme serta tekhnis pelaksanaan pelantikan.
Sedangkan untuk tempat pelaksanaannya, berbagai ususlan pun telah dimunculkan, diantaranya Aula Gubernuran, Hotel Pangeran Beach, Inna Muara, Axana dan hotel Bumi Minang.
Dikatakan Siti Rahmadani Hanifa, jika pelaksanaan dilaksanakan di hotel maka panitia tidak akan terlalu disibukkan dengan hal-hal kecil yang terkadang dianggap sepele, tetapi dapat berakibat fatal dn berdampak pada kekacauan pelaksanaan pelantikan.
“Dari pengalaman saya beberapa kali menjadi panitia kegiatan, akan lebih bagus kita memakai fasilitas hotel sehingga panitia tidak terlalu direpotkan, seperti urusan catering, infocus dan keperluan perlengkapan lainnya,” sebutnya. (IMO)